Pekanbaru, Gatra.com – Dua lelaki paruh baya itu adu mulut di tempat karaoke elite di kawasan jalan Kuantan Raya Pekanbaru, Jumat (23/) sekitar pukul 1:30 WIB dini hari.
Omongan tak sedap berseliweran di kuping, malah ada kata-kata tak pantas terlontar. Padahal yang beradu mulut dan nyaris adu jotos itu adalah pejabat; Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekanbaru, Agus Pramono dan Kepala Bidang Penindakan dan Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau, Kombes Pol Iwan Eko Putra.
"Semula kami razia di warung reman-remang, terus kami ke lokasi lain dan akhirnya sampailah ke Grand Dragon itu. Saat kami di sana, tiba-tiba ada laki-laki datang sambil marah-marah. Awalnya saya enggak tahu siapa dia," cerita Agus kepada Gatra.com, Jumat (23/8).
Setelah cekcoklah Agus baru tahu kalau lelaki berkacamata dan berkaos biru itu adalah Kombes Iwan.
"Lalu dia nanya saya, saya bilang bahwa saya Kasat Pol PP Pekanbaru yang sedang penertiban di Dragon itu. Eh, dia malah bilang enggak ada gunanya penertiban yang kami lakukan. Loh, dia siapa memangnya, apa beking atau orang lagi mabuk? Itulah makanya saya tanya dia siapa," ujar Agus.
Yang membikin Agus tak habis pikir, saat ditanya identitasnya, Iwan tak menjawab, tapi justru emosi sambil mengeluarkan kata-kata tak pantas. Iwan malah sempat mengancam Agus.
"Saya ada dengar dia mau menembak saya. Wah, sudah tak pantas itu. Kalau mau nembak, ya tembak saja, saya tidak takut. Saya bilang gitu. Untung dia langsung dibawa satpam Dragon ke Hotel Hollywod. Dia tidur di situ," ujar Agus.
Agus menyebut, pihaknya razia lantaran desakan masyarakat yang demo lantaran resah dengan operasional Grand Dragon dan tempat hiburan malam lainnya yang melebihi batas waktu.
Dalam peraturan kata Agus, segala aktivitas bisnis di Dragon atau hiburan malam, harus berhenti saat sudah pukul 22.00 Wib.
"Dalam regulasi, jam 10 malam tempat hiburan malam sudah harus berhenti dan tutup. Bukan cuma Dragon, tapi semua. Dan saya melakukan penertiban pada jam 1 dini hari, itu artinya sudah ada kelonggaran. Eh ternyata Pak Iwan tiba-tiba datang seolah-olah jadi beking, ngapain dia di situ coba? Kalau undercover, mustinya dia pergi saja saat kami bertugas, jangan marah-marah. Saya juga pernah tugas di intel kok," kata Agus.
Saat dihubungi Gatra.com, Kombes Iwan mengakui kalau dia memang cekcok dengan Agus. Dan dia memastikan kalau dia ke Dragon bukan untuk karaoke.
"Begini, masalah saya dengan Pak Agus sudah selesai, itu hanya salah paham. Awalnya, saya dari atas turun lewat lift. Saat saya mau keluar, saya ditanya siapa dan mau dibawa. Saya tanya kenapa saya mau dibawa, dalam rangka apa? Soalnya saat itu saya juga sedang bertugas, mau menangkap orang yang akan transaksi narkoba di depan pintu Dragon," ujar Iwan.
Lantas kenapa tidak menghindar saja dari Satpol PP? "Saya mau dibawa dan saya enggak mau. Sebab saya sedang mengatur siasat untuk menangkap seseorang yang disinyalir akan transaksi narkoba di Dragon. Kebetulan kami dapat informasi akan ada transaksi narkoba di depan pintu masuk Dragon, lalu saya atur anggota untuk berpencar di tempat-tempat yang memungkinkan jika pelaku kabur. Pas keluar lift, saya dihentikan (Satpol PP), ditanya ngapain di sini. Tidak mungkin saya jawab lagi penyelidikan, namanya juga undercover," ujar Iwan.
Terlepas dari itu semua kata Iwan, persoalan dia dengan Agus sudah beres dan enggak ada masalah. "Sudah selesai, hanya salah paham kok," katanya.