Merangin, Gatra.com – Kemarau yang berkepanjangan dirasakan masyarakat Kabupaten Merangin, membuat Bumi Tali Undang Tambang Teliti, kering kerontang. Lahan pertanian dan perkebunan mengelupas dan retak-retak. Kebakaran terjadi di sejumlah tempat. Di sisi lain kabut asap terus mengancam Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
“Kemarau panjang ini tentunya bisa dijadikan hikmah untuk bersama-sama mendekatkan diri kepada Allah SWT,” kata Wakil Bupati Merangin, H Mashuri jelang Salat Istisqa di halaman depan Kantor Bupati Merangin, Jumat (23/8).
Mashuri mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk senantiasa beristigfar, minta dan melakukan taubat nasuha agar dosa selama ini terampuni.
“Kita yang selama ini terlalu mementingkan dunia dan bergulat dengan maksiat, kembalilah ke jalan-Nya dan meminta ampun kepada Allah SWT, agar Kabupaten Merangin diberikan keberkahan dan diturunkan hujan,” ujar Mashuri.
Untuk itu melalui momen Salat Istisqa, Mashuri mengajak masyarakat kembali merenungi betapa banyak nikmat Allah SWT yang diberikan karena itu sudah selayaknya semua menjadi hamba yang pandai bersyukur kepada-Nya.
“Salat Istisqa ini bertujuan untuk meminta kepada Allah SWT agar menurunkan hujan. Apalagi musim kemarau yang melanda, telah menimbulkan kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya lagi.
Tampil sebagai Imam pada Salat Istisqa tersebut, Ustaz H Hermanto, Khatib Dr H M Joni Musa, Lc, MA dan pembaca doa Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Merangin, KH Satar Shaleh.