Denpasar, Gatra.com - Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM, AAGN Puspayoga, meminta International Council for Small Business (ICSB) Indonesia fokus mendorong tumbuhnya UKM berorietasi ke pasar ekspor karena organisasi ini mempunyai jaringan di seluruh dunia.
"ICSB harus fokus membidik pasar ekspor, karena jaringan pemasaran ICSB itu internasional, ada di seluruh dunia," kata Puspayoga saat membuka Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Koperasi dan UKM 2019 yang disinergikan dengan Rakernas Khusus ICSB Indonesia di Kota Denpasar, Bali, Jumat (23/8).
Orang nomor satu di Kemenkop dan UKM ini mengungkapkan, pemerintah mempunyai program strategis pendorong UKM ekspor, yaitu Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Produk UKM yang memiliki bahan baku impor dengan tujuan ekspor, maka akan dikenakan tarif 0%. "Bea masuk impor dikenakan 0%, begitu juga dengan tarif ekspor 0%," ungkapnya.
Puspayoga dalam keterangan tertulis, mencontohkan beberapa daerah yang memiliki kinerja ekspor bagus, di antaranya, Bali (Bangli dan Denpasar), serta Jawa Tengah (Boyolali).
"Dengan kita meningkatkan ekspor produk UKM, berarti kita turut membantu pertumbuhan perekonomian nasional. Saya berharap ICSB dan seluruh pelaku UKM di Indonesia bisa memanfaatkan program KITE," imbau Puspayoga.
Bagi Puspayoga, bila kita fokus mengembangkan pariwisata, maka sama saja kita sedang meningkatkan produk UKM. Karena, sektor pariwisata itu selalu linier dengan UKM.
"Kalau kinerja sektor pariwisata meningkat, otomatis sektor UKM pun akan meningkat pula. Namun, semua itu kembali tergantung kepada kreativitas kita semua, dalam memadukan pariwisata dan UKM," katanya.
Puspayoga pun bercerita akan sejarah panjang Bali menjadi destinasi wisata terbaik dunia. Dulu, di zaman kerajaan Ubud ratusan tahun yang lalu, pihak Kerajaan Ubud mengundang tokoh-tokoh dunia untuk datang dan menetap di Pulau Bali.
"Jadi, sejak dulu Bali memang sudah dipromosikan sebagai destinasi wisata dunia. Raja Ubud adalah leluhurnya Wagub Bali Tjok Ace," ungkapnya.
Dalam perkembangannya, lanjut Puspayoga, leluhurnya wali kota Denpasar Rai Mantra yang mengembangkan Bali menjadi destinasi wisata budaya.
"Jadi, ada dua tokoh yaitu Tjok Ace dan Rai Mantra, keturunan dari tokoh-tokoh terkenal dalam membangun dan mengembangkan Bali hingga terkenal seperti sekarang ini," ungkap Puspayoga.
Hadir dalam acara ini Wakil Gubernur Bali, Tjok Ace; Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak; Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rahmi Diani; Wali Kota Denpasar, Rai Mantra; Presiden ICSB Dunia, Ahmed Osman; dan Chairman ICSB Indonesia, Hermawan Kertajaya.
Hermawan mengatakan, agenda utama Rakernas Khusus ini adalah Policy Maker's Brief yang menghadirkan pandangan-pandangan beberapa kementerian atau lembaga terkait penguatan UKM di Indonesia.
"Forum tersebut diharapkan menghasilkan beberapa rekomendasi bagi penguatan ekspor oleh pelaku UKM di Indonesia," ujar Hermawan.
Selain itu, lanjut Hermawan, juga untuk menekankan pentingnya kewirausahaan dalam mendukung pembentukan keluarga mandiri sehingga pihaknya melibatkan BKKBN.
"Strategi ini sangat penting karena dapat mengaitkan penguatan UKM dengan pembentukan keluarga-keluarga yang mandiri secara ekonomi di Indonesia," kata Hermawan.
Sementara itu, Rai Mantra menyebutkan bahwa kehadiran dan peran ICSB dalam pengembangan produk UKM khususnya di Bali, menjadi sangat strategis. "Ini harus menjadi momen penting dalam meningkatkan UKM, khususnya di Denpasar.
Untuk itu, kata Rai Mantra, pihaknya sudah mengeluarkan kebijakan untuk memudahkan pelaku UKM mendapat legalitas usaha. Di Denpasar, izin usaha untuk UKM, khususnya usaha mikro dan kecil, cukup di tingkat kecamatan.
"Dan dengan legalitas tersebut, bisa langsung menuju akses permodalan ke perbankan, untuk kredit Rp1 juta sampai Rp25 juta," kata Rai Mantra.
Dengan kebijakan itu, Rai Mantra pun optimistis ke depan dapat lebih meningkatkan jumlah wirausaha di Denpasar. Saat ini, jumlah wirausaha di Denpasar tercatat sebanyak 31.000 dengan tingkat pertumbuhan per tahun sebanyak 1.500 wirausaha.
"Bila dirasiokan dengan jumlah penduduk Denpasar, maka rasio kewirausahaan di Denpasar sudah mencapai 5%," ungkapnya.