Semarang, Gatra.com - Jawa Tengah memasuki kemarau yang cukup panjang. Sejumlah petani mengalami gagal panen yang mengakibatkan daya beli ekonomi warga turut menurun. Termasuk daya beli sepeda motor ikut menurun.
Kepala Wilayah Astra Motor Jateng, Ronaldo Wijaja mengatakan, kebiasaan masyarakat agrobisnis atau petani di Jateng saat musim panen tiba akan cenderung meningkat untuk membeli unit sepeda motor. Namun, memasuki semester kedua tahun ini, banyak wilayah di Jateng yang mengalami kekeringan dan mengakibatkan turunnya penjualan sepeda motor.
"Sebagian wilayah Jawa Tengah yang terdampak kekeringan mengalami panen yang kurang maksimal. Kekeringan mengakibatkan penjualan motor Honda menurun 7 persen pada Juli 2019," katanya, di Semarang, Jumat (23/8).
Dari data penjualan unit sepeda motor AHM, dia memaparkan, tahun lalu Honda berhasil menjual 329. 032 unit sepeda motor. Sedangkan tahun 2019 hanya 304.154 unit. "Namun hingga akhir Juli 2019, market share motor Honda di Jateng mencapai 88,9 persen," katanya.
Diantara daerah Jawa tengah yang mengalami panen kurang maksimal ada di Tegal. Dia melihat beberapa lahan sawah mengalami gagal panen atau puso. "Menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan berimbas kepada penjualan sepeda motor," katanya.
Dia menyatakan dari market share penjualan Honda di Jateng, sepeda motor matik masih mendominasi dengan kontribusi 94 persen sedangkan sport 3,5 persen dan jenis cub 3 persen. "Matik memang menyumbangkan kontribusi terbesar karena produknya yang laris dipasaran," katanya.