Padang, Gatra.com - Mata pencaharian masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) didominasi oleh sektor pertanian. Bahkan sektor ini mendominasi proporsi yang menopang pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat sebesar 24%, disusul sektor transportasi, dan perdagangan.
Demikian disampaikan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dalam Rakor Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Tingkat Sumbar."Artinya pemerintah daerah harus memberikan perhatian besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi, terutama sektor pertanian di Kabupaten/Kota," ujar Irwan saat Rakor di Padang, Kamis (22/8).
Rakor bertemakan "Gerakan Peningkatan Akses Permodalan atau Keuangan Mikro Mendukung Pengembangan Ketahanan Pangan di Sumatera Barat" itu ikut dihadiri Kepala Badan Ketahaan Pangan Kementerian Pertanian RI Agung Hendriadi, Ketua Otiritas Jasa Keuangan Sumbar, Dirut/pimpinan beberapa perbankan, Kepala Dinas ketahanan pangan Kabupaten/Kota di Sumbar.
Dia menegaskan, Bupati/Walikota se Sumbar harus menindaklanjuti dalam bentuk perjanjian kerjasama antara Pemda dengan perbankan, yang difasilitasi OJK melalui APBD untuk mempermudah akses keuangan bagi petani di daerah masing-masing, serta pendampingan petugas penyuluhan dan pembinaan.
"Kita berharap pihak perbankan bisa berperan aktif menjadi lembaga yang menyehatkan petani dalam permodalan di Sumbar," ungkapnya.
Dia tegaskan, jangan ada lagi petani yang terjebak dalam lingkaran rentenir yang sudah merajalela, sehingga menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan ini gubernur juga mengimbau, agar Pokja Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dapat menyusun perencanaan dan program aksi pembangunan ketahanan pangan sampai ke tingkat nagari/desa/kelurahan sebagai basis pembangunan perekonomian di Sumbar.
"Harus ada akses keuangan yang bagus, seperti pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan, guna peningkatan akses permodalan atau keuangan mikro petani dalam mendukung ketahanan pangan di Sumbar," paparnya.