Asahan, Gatra.com - Keberhasilan pembangunan di 177 desa se kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) akan diukur dari indikator keberhasilan pembangunan desa dalam menerapkan konsep Religius, Sehat Cerdas, dan Mandiri (RSCM).
Sekretaris Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Asahan, Zaid Afif mengatakan, pihaknya akan segera melahirkan variabel indikator RSCM sebagai alat ukur untuk mengevaluasi dan menilai keberhasilan dan ketertinggalan desa.
Baca Juga: Cerita Dari Bukit Kijang di Asahan yang Belum Terang
"Saat ini kita lagi sedang merumuskan konsep indikatornya bersama Badan Perencanaan Pembangunan (Bapeda) Pemkab Asahan,"ujarnya, kepada Gatra.Com, Kamis (22/8).
Indikator RSCM akan dijadikan acuan bagi pemerintah daerah dan desa dalam mengambil kebijakan untuk membangun Desa.
Baca Juga: Jelang Lebaran, PT. Lonsum Lakukan PHK Sepihak
Dengan indikator ini, masing-masing desa akan mengetahui ketertinggalannya ataupun keberhasilan dan kemajuan dari pembangunan yang dilaksanakan.
Menurutnya akan banyak indikator yang akan menjadi alat ukur keberhasilan pembangunan desa. DRD akan merumuskan indikator dari masing-masing konsep visi misi pemkab Asahan.
Baca Juga: Anak Meninggal Dunia, Wajib Lapor
Sehingga keberhasilan visi misi pemerintah daerah ini dapat dievaluasi dengan tolak ukur keberhasilan desa didalam membangun dengan menggunakan konsep RSCM.
Zaid Afif mengakui, perumusan indikator RSCM ini terlambat karena jabatan Bupati dan Wakil Bupati Asahan (alm) Taufan Gama Simatupang-Surya yang mengusung konsep visi misi RSCM ini akan segera berakhir di tahun 2021.
Baca Juga: Kasus PHK Sepihak di Asahan Tinggi
"Ya memang terlambat, tapi tidak menjadi persoalan karena rumusan indikator ini tetap bermanfaat digunakan hingga masa jabatan Bupati/Wakil Bupati Asahan berakhir,"ungkap Zaid.
Reporter: Edy Gunawan Hasby