Semarang, Gatra.com - Suasana kantor di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Kamis (22/8), terlihat semarak, seperti kegiatan karnaval Bhineka Tunggal Ika pada acara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Para pegawai, baik pria dan wanita Pemprov Jawa Tengah (Jateng) mengenakan baju adat Nusantara dari berbagai daerah di Indonesia seperti Bali, Bugis, Madura, Batawi, Jawa, Batak, Minangkabau, dan lainnya.
Tidak ketinggalan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang mengenakan baju adat Bugis, Sulawesi Selatan dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng Sri Puryono baju adat Bali.
Penggunaan busana Nusantara ini telah diatur dalam surat edaran (SE) Gubernur Nomor 065/0016031/2019 bahwa para pegawai dan karyawan Pemprov Jateng wajib mengenakan pakaian adat Jawa pada Kamis pekan pertama hingga ketiga, dan pakaian adat Nusantara pada Kamis pekan terakhir.
Menurut Ganjar, memilih busana dari Sulawesi Selatan (Sulsel) karena dirinya sudah dinobatkan sebagai keluarga besar Sulawesi Selatan dengan gelar Daeng Manamba.
Penganugerahan gelar tersebut ditandai dengan penyerahan keris dari Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, kepada Ganjar Pranowo, pada 2016 lalu.
“Saya memakai baju Bugis dari Sulawesi Selatan karena sudah dinobatkan sebagai keluarga Sulawesi Selatan dengan sebutan Daeng Manaba,” ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, telah belajar banyak dari suku Bugis di Sulsesl, terutama tentang keberaniannya mengarungi samudera lautan yang luas.
“Cekcok antar suku, sara, itu sudah tidak jamannya lagi. Anak bangsa yang betul ya seperti hari ini. Republik ini lahir dari berbagai golongan,” ucapnya.
Salah seorang pegawai Pemprov Jateng, Sri Juaini Usahawati, menyatakan mengenakan busana Bali karena coraknya menarik dan keluarga besarnya berasal dari Pulau Dewata.
“Sebenarnya busana Bali ada macam-macam sesuai kasta, tapi saya memilih yang simpel, kastanya rakyat jelata,” ujar ASN bagian protokoler Gubernur itu.
Selain busana Bali, lanjut ia, mempunyai koleksi baju dari Palembang dan Kalimantan Dayak.
“Nanti akan saya kenakan pada Kamis mendatang. Menyambut baik kebijakan mengenakan busana Nusantara ini karena bisa mengangkat kebudayaan Indonesia,” ucap dia.