Jakarta, Gatra.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI 7 Day Repo Rate (BI7DRR) sebanyak 25bps menjadi 5,50%, dari sebelumnya 5,70%.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan setidaknya ada tiga faktor diturunkannya suku bunga. Pertama, rendahnya perkiraan inflasi. "Jadi, inflasi akan berada di titik tengah sasaran pada 2019," ujarnya usai RDG di Gedung Thamrin, Jakarta, Kamis (22/8). 

Kedua, tetap menariknya imbal hasil investasi aset keuangan domestik sehingga mendukung stabilitas pertumbuhan eksternal. Ketiga, sebagai langkah untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Pangkas Suku Bunga, BI Sebut Imbal Hasil Semakin Menarik

Selain menurunkan suku bunga untuk menghindari dampak dari perlambatan ekonomi global, BI akan menempuh strategi operasi moneter untuk memastikan kecukupan likuiditas dan meningkatkan efisiensi pasar uang. "Hal ini, kita tempuh sebagai langkah memperkuat transmisi kebijakan moneter yang akomodatif," jelasnya.

Di sisi kebijakan makroprudensial, Perry mengatakan BI akan terus mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperluas pembiayaan bagi perekonomian. 

"Ke depan, kami BI akan terus melanjutkan bauran kebijakan yang akomodatif," imbuhnya.