Jakarta, Gatra.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengunjungi sejumlah daerah di Papua, Kamis (22/8).
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, mengatakan, kehadiran ketiga petinggi itu untuk memastikan kondisi di daerah yang bergejolak itu tetap kondusif.
"Betul sekali, Pak Menko Polhukam, Kapolri dan Panglima TNI, beliau hadir di sana tentunya memberikan sebuah dorongan kepada aparat keamanan dan juga pemda, serta khususnya masyarakat Papua Barat," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/8).
Wiranto, kata Asep, juga menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo kepada seluruh masyarakat Papua agar tenang kembali dan saling memaafkan.
"Pak Menko Polhukam juga menyampaikan salam hormat Bapak Presiden kepada seluruh masyarakat di Papua Barat, agar tenang kembali, saling memaafkan dan tidak lagi ada emosi di antara masyarakat. Beliau hadir di sana juga berkesempatan melihat situasi yang terjadi setelah adanya beberapa insiden beberapa waktu yang lalu," katanya.
Selain menyampaikan pesan damai, kata Asep, kehadiran ketiga petinggi itu juga untuk meminta masyarakat agar tidak mudah terhasut oleh berita yang tidak benar. "Karena salah satu pemicu kejadian kemarin ini karena persoalan itu (berita hoaks). Ada beberapa berita-berita yang dikelola sehingga tidak menyampaikan berita fakta yang sesungguhnya," ujarnya.
Sebelumnya, warga Manokwari, Papua Barat, menggelar aksi dengan membakar ban bekas dan memblokade sejumlah jalan di Manokwari, Senin (19/8) pagi. Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap persekusi dan rasialisme yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) dan oknum aparat terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah, yakni Malang, Surabaya, dan Semarang.
Peristiwa itu bermula saat aparat mengangkut paksa 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (17/8) sore. Para mahasiswa dibawa diperiksa sehubungan dengan kasus perusakan dan pembuangan bendera Merah Putih ke selokan. Untuk masuk dan membawa mahasiswa tersebut, polisi menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar asrama mahasiswa Papua di Surabaya.
Aksi di Manokwari itu dilaporkan meluas hingga Jayapura, Sorong, Fakfak, hingga Mimika. Polri menyebutkan, beberapa fasilitas umum dirusak massa, di antaranya gedung DPRD Papua Barat, eks-kantor Gubernur Papua Barat, dan gedung perkantoran. Sejumlah jalan pun diblokade sehingga aktivitas di sana lumpuh total.