Yogyakarta, Gatra.com - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti tak berada di Balai Kota Yogyakarta saat KPK menggeledah sejumlah ruang anak buahnya. Haryadi disebut tengah menyaksikan pertandingan sepak bola.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menugaskan enam penyidiknya memeriksa dua kantor di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (22/8), sejak jam 11.00 dan belum rampung hingga berita ini ditulis. Pemeriksaan ini buntut operasi tangkap tangan atas kasus suap proyek saluran air senilai Rp8,3 miliar.
Enam petugas KPK datang ke Balai Kota Yogyakarta pukul 11.00 WIB. Mereka mengenakan rompi warna krem berlogo KPK dan langsung menuju ruang bidang Sumber Daya Alam (SDA) I Dinas Pekerjaam Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP).
Baca Juga: Enam Penyidik KPK Geledah Balai Kota Yogyakarta
Selama empat jam enam petugas memeriksa ruang yang sejak mereka segel sejak Senin (19/8). Saat KPK keluar dari ruang tersebut sekitar jam 15.00, terlihat Ketua Kelompok Kerja Lelang Pengadaan Rehabilitasi Saluran Air Hujan Jalan Supomo Kota Yogyakarta, Baskoro Ari Wibowo, mendampingi.
KPK kemudian berpindah ke ruang Badan Layanan Pengadaan (BLP) Setda Kota Yogyakarta. Sejak KPK datang, Haryadi tak terlihat di Balai Kota. Sebelumnya ia juga bertemu dengan Gubernur DIY dan Kepala Kejaksaan Tinggi DIY di kantor Gubernur.
Saat dihubungi, Haryadi menyatakan tak dikabari mengenai kedatangan KPK ke Balai Kota. Namun ia bilang terbuka dalam proses penyelidikan ini. "Saya sama sekali tidak tahu dan diberitahu. Silakan tanya saja ke KPK. Kami mempersilakan," katanya.
Haryadi disebut tengah menuju Stadion Mandala Krida untuk menyaksikan pertandingan sepak bola antara klub PSIM Yogyakarta melawan Persiba Balikpapan.
Baca Juga: OTT Proyek Rp8 M, KPK Segel Ruang di Dinas PU Yogyakarta
Sebelumnya, pada Rabu (21/8), Haryadi mengatakan dua ASN Pemkot Yogyakarta dipulangkan usai menjalani pemeriksaan oleh KPK. Selain Baskoro, ada Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPKP Kota Yogyakarta Aki Lukman.
Kedua ASN ini diperiksa terkait operasi tangkap tangan atas jaksa dari Kota Yogyakarta dan Solo bersama seorang pengusaha Solo. Dua jaksa dan pengusaha itu telah ditetapkan sebagai tersangka.
Usai pemeriksaan di ruang pertama, dua petugas KPK terlihat membawa kamera dan tripod, satu ransel, serta satu budel kertas. Memakai penutup mulut warna putih, enam petugas KPK itu tidak memberikan keterangan ke wartawan sama sekali. Hingga kini, penggeledahan di BLP masih berlangsung.
Reporter: Kukuh Setyono