Merangin, Gatra.com – Nusirwan dan istrinya, Yeni Kusmita Sari yang berprofesi sebagai honorer di Puskesmas Simpang Limbur, Kabupaten Merangin kini kebingungan untuk membiayai pengobatan anaknya Faiz Dayyan Alfarizki (1).
Soalnya, dokter telah memvonis Faiz menderita penyakit komplikasi: jantung bocor, katarak, hingga tuli berat.
"Sejak anak kami lahir di salah satu Rumah Sakit (RS) di Bangko, berat badannya tidak normal karena lahir dengan bobot 1,7 kilogram. Anak kami lalu dirujuk ke Jambi. Setelah dirujuk itulah kami baru tahu, anak kami menderita sakit bocor jantung,” kata Nusirwan, Rabu (21/8).
Nusirwan menuturkan hasil diagnosa dokter, penyakit bocor jantung yang diderita Faiz membuatnya kembali dirujuk ke salah satu RS yang ada di Jakarta Barat guna mendapatkan pengobatan intensif.
“Di RS Jakarta Barat, hasil diagnosa dokter, Faiz juga menderita penyakit katarak hingga tuli berat,” ujarnya Nuzirwan yang kini tinggal di Desa Sialang Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin.
Nuzirwan berharap banyak bantuan para dermawan mengingat tingginya biaya pengobatan anaknya.
“Biaya pengobatannya cukup besar. Untuk biaya alat bantu pendengaran saja kita harus mengeluarkan dana Rp400 juta, agar kiri dan kanan pendengaran Faiz bisa berfungsi normal,” ujarnya.
Dengan kebutuhan biaya ratusan juta membuat pasangan suami istri tidak mampu berbuat banyak dan hanya mampu pasrah.
“Dari mana kami bisa mendapatkan dana sebesar itu sementara kami suami istri hanya honorer. Melalui pemberitaan ini, kami benar-benar berharap terhadap para Darmawan maupun Pemkab Merangin bisa sedikit membantu kami, demi kesembuhan Faiz,” ucap Nusirwan penuh harap.