Jakarta, Gatra.com - Mantan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno, memaklumi kemarahan warga Papua sebab tetap miskin di tanah yang kaya raya.
"Terang aja orang marah lah, negeri yang sangat kaya raya ini tadi apalagi baru diakuisisi, tadi katanya aset terbesarnya itu tingkat kemiskinannya 8 kali lipat dari kita di Jakarta," ujar Sandiaga Uno dalam Focus Group Discussion (FGD) Instruktur Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).
Baca juga: Permasalahan Negara dengan Papua Tidak Cukup Kata Maaf
Sandi memaparkan, jumlah penduduk miskin di Provinsi Papua sebesar 28% atau 8 kali lipat dengan jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta yaitu sekitar 3,5 %. Sementara Papua Barat juga menurut Sandi, punya angka kemiskinan yang tinggi yakni 23%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Sandi menunjukkan bahwa angka kemiskinan di Provinsi Papua justru meningkat bertambah hampir 60 ribu orang dari tahun 2014 sampai 2018.
"Di mana sebuah daerah yang sangat kaya sumber daya alamnya ternyata mengalami degradasi dari tingkat kemiskinan," ujarnya.
Sandi menegaskan bahwa Papua membutuhkan perhatian dan fokus semua pihak dengan memprioritaskan kesejahteraan dan pendidikan.
Baca juga: Asrama Papua di Surabaya Didatangi Massa
Selain itu, Sandiaga meminta penanganan di Papua memperhatikan norma-norma internasional, sebab ia mensinyalir terdapat kepentingan-kepentingan luar negeri.
"Kemarin saya kaget sendiri sudah mulai banyak video-video dari luar negeri kasus Papua ini, sistematis kita diserang ini dari luar negeri juga, harus hati-hati kita antisipasi bahwa penanganan kita di Papua ini harus sesuai dengan norma-norma internasional," ujar Sandi.