Jakarta, Gatra.com - Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Jilid II tak menutup kemungkinan bakal menetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan pengaturan skor di Liga Indonesia. Pasalnya, tim tengah mengembangkan kasus dari pemeriksaan para tersangka.
"[Satgas] masih bekerja lagi, tidak menutup kemungkinan Satgas Mafia Bola Jilid II untuk menetapkan tersangka baru lagi, terkait kasus match fixing yang ada di Liga 2. Dan tidak menutup kemungkinan kalau misalnya di Liga 1 terdapat cukup bukti untuk meningkatkan tersangka, nanti akan diinfokan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/8).
Dedi menerangkan, penyelidikan tak hanya didapatkan dari pemeriksaan para tersangka, namun juga perkembangan dari bukti pelaporan atas nama Lasmi Indaryani, Manajer Persibara Banjarnegara.
"Pengembangan saudari Lasmi, ternyata masih ada beberapa case yang harus ditindaklanjuti Satgas Antimafia Bola," ujar mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini.
Saat ini, lanjut Dedi, Satgas Antimafia Bola Jilid II sudah mulai menggerakkan 13 Subsatgasnya untuk mengawasi pertandingan di beberapa liga. Nantinya, 13 Subsatgas itu akan berkoordinasi dengan panitia penyelenggara pertandingan agar memastikan tak ada paraktik pengaturan skor.
"Namun demikian, dari Subsatgas Antimafia Bola terus menerima masukan laporan dari masyarakat apabila dalam pertandingan di 13 provinsi tersebut ditemukan pengaturan skor. Maka secara awal Subsatgas itu dulu yang menangani. Apabila melibatkan beberapa locus, ditangani Satgas pusat," ujarnya.
Dedi menambahkan, saat ini Satgas fokus untuk menyelidiki pertandingan kasta teratas, Liga 1. "Liga 1 dulu, kehadiran Satgas bekerja sama dengan panitia pertandingan, panitia pertandingan yang monitor. Kalau diketemukan atau ada laporan masyarakat dengan beberapa bukti, akan ditindaklanjuti," ujarnya.
Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola Jilid II telah bertemu 13 Subsatgas pada Rabu, 14 Agustus 2019. Pertemuan itu mematangkan kerangka kerja 14 Subsatgas tersebut.
Dedi mengatakan, subsatgas bakal bekerja sama dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Mereka akan mengawasi pertandingan di 13 provinsi.
Adapun wilayah kerja Satgas meliputi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatra Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Papua.