Home Teknologi Amazon dan Microsoft Terlibat Pengembangan Senjata Otonom

Amazon dan Microsoft Terlibat Pengembangan Senjata Otonom

 

New York, Gatra.com - Amazon, Microsoft, dan Intel, sebagai perusahaan teknologi, mengembangkan robot mematikan yang beresiko. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Belanda, Pax menempatkan perusahaan ini pada kategori 50 besar pengembangan teknologi. Ini karena relevan dengan artificial intelligence (AI). Namun, mereka diprediksi bekerja sama dengan proyek militer dan berkontribusi besar di masa depan. 

"Mengapa perusahaan seperti Microsoft dan Amazon tidak menyangkal, mereka sedang mengembangkan senjata yang sangat kontroversial ini. Yang dapat berpotensi membunuh orang tanpa keterlibatan manusia secara langsung?," kata penulis, Frank Slijper seperti yang dilansir dari AFP, Kamis (22/8).

Penggunaan AI, memungkinkan sistem senjata dapat memilih dan menyerang sasaran secara otonom. Ini telah memicu perdebatan selama beberapa tahun terakhir. Beberapa kritik juga telah memperingatkan mereka karena senjata tersebut sangat membahayakan keamanan internasional. Selain itu,  menandai revolusi ketiga dalam peperangan, setelah bubuk mesiu, serta bom atom.

Google, tahun lalu menerbitkan beberapa prinsip panduan untuk menghindari Al. Digunakan dalam sistem senjata. Namun justru masuk diantara tujuh perusahaan yang terlibat dalam pengembangan senjata otonom. 

"Senjata otonom pasti akan menjadi senjata pemusnah massal yang dapat diskalakan, karena jika manusia tidak berada dalam lingkaran. Maka satu orang dapat meluncurkan satu juta senjata atau seratus juta senjata," ujar seorang profesor ilmu komputer di University of California, Berkeley, Stuart Russell.

Pengembangan AI untuk keperluan militer telah memicu debat dan protes di dalam industri. Tahun lalu, Google menolak untuk memperbarui kontrak Pentagon yang disebut Project Maven. Ini menggunakan pembelajaran mesin untuk membedakan orang dan obyek dalam video drone.

Russell berpendapat, penting untuk mengambil langkah selanjutnya dalam bentuk larangan internasional tentang AI mematikan. Terlebih, mesin yang dapat memutuskan untuk membunuh manusia tidak boleh dikembangkan dan digunakan.

 

127