Home Internasional Menlu Iran Pertimbangkan Penundaan Hukuman Mati Spionase

Menlu Iran Pertimbangkan Penundaan Hukuman Mati Spionase

Stockholm, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, Teheran akan melakukan yang terbaik untuk mempertimbangkan wacana penundaan hukuman mati ilmuwan Swedia-Iran, Ahmadreza Djalali. Hal itu disampaikannya pasca memberikan ceramah di Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Swedia, Rabu (21/8).

Dilansir Reuters, Djalali merupakan seorang dokter medis dan dosen Institut Karolinska di ibu kota Swedia, ditangkap di Iran pada April 2016 lalu. Dia diduga menjadi spionase dan memberikan sejumlah informasi kepada Israel untuk melakukan pembunuhan beberapa ilmuwan nuklir senior.

"Kami akan melakukan yang terbaik atas dasar kemanusiaan untuk melihat apakah hukuman pada Djalali dapat ditunda, tetapi ia telah dituduh melakukan banyak kejahatan berat dan ia telah dihukum atas mereka (yang mati)," ujar Zarif

Mahkamah Agung Iran telah menjatuhkan hukuman mati kepada Djalali Desember 2017 lalu. Sementara itu, jaksa Teheran, Abbas Jafari Dolatabadi mengatakan, Djalali telah mengaku bertemu intelijen Israel, Mossad untuk memberikan informasi tentang rencana nuklir dan pertahanan Iran.

"Di Iran peradilannya independen. Hari ini dua anggota kabinet Iran sedang diadili oleh pengadilan kami. Itu menunjukkan betapa independennya peradilan dari eksekutif kami," tambah Zarif.

Perlu diketahui, Swedia memberikan kewarganegaraan kepada Djalali pada Februari 2018. Kementerian Luar Negeri Swedia mengatakan telah meminta kepada Teheran untuk membatalkan hukuman mati kepada Djalali.

Djalali ditangkap saat sedang dalam perjalanan bisnis ke Iran dan langsung dikirim ke penjara. Juru kampanye Hak Asasi Manusia, Amnesty International menyatakan, Djalali ditempatkan dalam sel isolasi selama tiga bulan dan menerima disiksa.

 

596