Padang, Gatra.com - Berdasarkan pantauan Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, kualitas udara di Sumatera Barat (Sumbar) sejak Sabtu (18/8) masih bertahan pada kategori Sedang.
Kepala Stasiun Pemantau GAW Kototabang, Wan Dayantolis mengatakan, berdasarkan data konsentrasi partikulat (PM10) di Bukit Kototabang menunjukkan, bahwa kualitas udara dalam 24 jam tercatat beberapa kali berada pada level sedang (51-150 ug/m3).
"Penurunan kualitas udara Sumbar perlu lebih diwaspadai dan diperhatikan karena pola angin menunjukkan angin dari wilayah timur dan selatan Sumatera mengarah ke Sumbar," ujarnya.
Menurut Dayantolis, saat polusi partikulat pada level sedang akan beresika pada kelompok rentan yaitu anak-anak dan manula. "Anak-anak dan Lansia diharapkan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Sedangkan masyarakat umum sebaiknya menggunakan masker jika berasa di area terbuka," kata Dayantolis.
Dia mengatakan, cara mengurangi potensi memburuknya kualitas udara dengan tidak melakukan pembakaran pada area terbuka, serta membudayakan hemat energi.
Berdasarkan pantauan Gatra.com, di Kota Padang kabut asap tipis sudah mulai terlihat dalam dua hari terakhir. Bahkan beberapa kabupaten/kota lainnya seperti Pasaman Barat juga mengalami hal yang sama.
Jarak pandang akibat kabut asap kiriman Provinsi tetangga mempengaruhi jarak pandang di daerah tersebut. Di Sumbar sendiri dalam sepekan terakhir bermunculan titik api, sedikitnya kebakaran hutan dan lahan di Sumbar telah menghanguskan 80 hektare lahan gambut yang berada dalam kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) di Kabupaten Pesisir Selatan.
Selasa malam (20/8), juga terjadi kebakaran dan lahan di Bukit Batu Kasek, Kecamatan Lubuk Begakung, Kota Padang. Hingga saat ini belum diketahui luasan hutan yang terbakar.