Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memasang instalasi gabion sebagai pengganti bambu getah getih yang dibongkar pada pertengahan Juli lalu. Instalasi baru itu menghabiskan dana sekitar Rp150 juta.

"Anggarannya kurang lebih Rp150 juta. Bukan (CSR), itu dari APBD Dinas Kehutanan," kata Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Suzi Marsitawati saat dihubungi di Jakarta, Rabu (21/8).

Menurut Suzi, instalasi pengganti bambu getah-getih itu menggambarkan simbol penyelarasan lingkungan. Yakni terdiri dari unsur tanah, air, dan udara.

"Jadi, penyelarasan lingkungan dimana dibawahnya kita tanam tanaman yang mengurangi polusi. Jadi sekelilingnya ada bougenville, kemudian lolipop, ada sansivera. Memang tanaman-tanaman itu adalah contoh tanaman anti polutan," ucap Suzi.

Suzi menjelaskan instalasi gabion dipastikan mampu bertahan lama. Namun, hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif sehingga dapat kapan saja digantikan dengan instalasi lainnya.

"Tiap ornamen kota itu berganti-ganti, dinamis sifatnya. Tergantung Dinas Kehutanan mau ganti atau nggak. Misalkan ada yang lebih bagus, lebih menarik, bisa diganti supaya warga gak bosen kan," tuturnya.