Yogyakarta, Gatra.com –Mengantisipasi terulangnya kecelakaan karena kereta api, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta mengundang masyarakat berkunjung dan berswafoto di depo kereta. Program ini bagian dari kampanye keselamatan diri terutama saat selfie dengan latar kereta api.
Kesempatan bagi masyarakat umum berkunjung ke depo, yang selama ini dilarang, itu disampaikan Manager Humas PT KAI Daop 6 Eko Budiyanto usai lomba tarik lokomotif di depo lokomotif Yogyakarta, Rabu (21/8).
“Undangan bersifat kolektif dan harus bersurat. Nantinya kami akan memberi kabar dan mengajak masyarakat untuk berkunjung,” kata Eko.
Baca Juga: Rangkul Milenial, KAI Mulai Pasang Wifi di Kereta
Di dalam depo, masyarakat dibebaskan untuk berfoto di lokasi aman, termasuk mengabadikan kegiatan di depo seperti perbaikan gerbong dan lokomotif, juga restorasi kereta tua.
Menurut Eko, program ini menjadi kampanye keselamatan diri bagi masyarakat yang selama ini kerap berswafoto di jalur-jalur kereta api meski hal itu dilarang. Selfie itu bahkan sampai pose mendekatkan kepala ke kereta yang melaju kencang.
Eko bilang, aksi ini bahkan memakan korban jiwa karena tersambar kereta. Seorang remaja yang akan selfie tertabrak kereta api Gajayana, di Stasiun Purwosari, Solo, Sabtu (17/8).
“Kami tidak memiliki data mengenai berapa pastinya korban akibat tertabrak kereta api karena kasus ini ditangani kepolisian. Kebanyakan korban jiwa diketahui setelah kereta melintas,” lanjut Eko.
Baca Juga: Jalur Ganda KA Solo-Sragen Siap Beroperasi
KAI berharap pembukaan tempat-tempat swafoto ini masyarakat sadar tidak membahayakan diri demi sebuah foto. Eko menyatakan semua prosedur perizinan foto di lokasi-lokasi itu akan dipermudah dan gratis.
Selain menyilakan swafoto, KAI menggelar lomba tarik otomotif untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Ajang ini sudah berlangsung tiga tahun berturut-turut dan mulai tahun ini terbuka untuk umum. Lomba diikuti 16 tim masing-masing terdiri 10 pegawai depo lokomotif.
“Ada dua lokomotif jenis diesel elektrik yang kami siapkan di lomba tahun ini, yaitu dengan bobot 84 ton. Pemenang lomba ditentukan tim tercepat menarik kereta di lintasan sepanjang 10 meter,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Depo Lokomotif Yogyakarta Budi Basuki.