Denpasar, Gatra.com - Menteri Perdangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, impor daging sapi beku dari Brasil menguntungkan rakyat Indonesia. Impor ini diharapkan dapat menekan harga daging sapi impor yang selama ini dimonopoli Australia.
Menurutnya, ketika ada beberapa pemasok maka harga di pasaran lebih kompetitif. Masyarakat juga mendapatkan pilihan lebih banyak.
"Supaya enggak ada monopoli, itu bagus. Jadi masyarakat ada pilihan. Kalau monopoli, maka harga pasti akan naik. Ini tidak ada monopoli harusnya terjadi kompetisi," kata Enggar di Nusa Dua, Denpasar, Rabu (21/8).
Kata Enggar, harga yang ditawarkan negeri samba pun lebih murah dari harga frozen meat Australia. Padahal dari sisi lokasi, jarak Brasil ke Indonesia lebih jauh dibandingkan Australia ke Indonesia.
"Dari ujung jauh di sana (Brasil) perjalanan tiga bulan, harga lebih murah. Mari kita introspeksi diri kenapa harga bisa lebih murah," ujarnya.
Baca Juga: Mendag: RI Kalah dari Vietnam dalam Perang Dagang AS-Cina
Sayangnya, Enggar tak mengatakan berapa selisih harga daging yang ditawarkan kedua negara.
"Saya enghak tahu itu. Pokoknya saya ngasih izinnya. Mekanismenya seperti apa, itu terserah saja," kata Enggar.
Sebelumnya, pemerintah menyetujui impor 50.000 ton daging sapi beku dari Brasil. Importirnya adalah tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Perum Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Berdikari.
Baca Juga: Dibayangi Kecamuk Perang Dagang, Enggar Andalkan Tekstil
Bulog mendapat kuota impor 30.000 ton, lalu PPI dan Berdikari masing-masing sebanyak 10.000 ton. Kemendag sudah menerbitkan izin impor yang berlaku hingga akhir tahun 2019.