Seoul, Gatra.com - Korea Selatan (Korsel) berencana akan melakukan uji coba radiasi ganda terhadap makanan ekspor dari Jepang karena dianggap akan menyetujui terkontaminasinya pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak akibat tsunami.
Hubungan Internasional antara Kedua Negara ini terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Ditambah lagi dengan perselisihan perdagangan yang telah berlangsung selama periode tahun.
Korsel juga telah meningkatkan responsnya sebagai respons terhadap makanan Jepang yang dipersiapkan di daerah Fukushima. Laut sekitar Fukushima sendiri dianggap telah terkontaminasi radiasi pembangkit listrik Fukushima Daiichi yang rusak parah akibat tsunami 2011.
Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korsel (MFDS) mengatakan akan melakukan pengecekan terhadap produk makanan Jepang. Dilandaskan dari lima tahun terakhir setelah jumlah jejak radiasi ditentukan.
"Karena menyangkut masyarakat tentang kontaminasi radioaktif telah meningkat baru-baru ini, kami menyiapkan inspeksi yang lebih lengkap mulai 23 Agustus," kata Direktur Jenderal MFDS, Lee Seoung-yong, dikutip dari Reuters, Rabu (21/8).
Lee menjelaskan tentang pentingnya makanan dari Jepang yang memerlukan radiasi relatif minimal, karena hanya sekitar 2 ton yang diperlukan dari sekitar 190.000 ton total makanan penting di Jepang setiap tahunnya.
Seorang pejabat di Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang mengatakan, produk makanan yang aman tidak perlu dilakukan uji tersebut.
"Keamanan barang-barang makanan Jepang harus diamankan dan tidak ada batasan tambahan yang diperlukan. Banyak negara menyetujui hal ini dan menyetujui penting. Sangat disesalkan bahwa langkah-langkah tambahan ini diketahui akan dilakukan," kata pejabat itu.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengatakan bahwa Komite Olimpiade Nasional Korsel telah mengirim surat yang disetujui dari produk yang ditanam di prefektur Fukushima yang dikeluarkan oleh para atlet di desa Olimpiade.
Kementerian Luar Negeri Korsel juga telah menyetujui Menteri Ekonomi dari Kedutaan Besar Jepang di Seoul atas laporan media dan kelompok lingkungan internasional yang mengklaim Jepang berencana untuk mengalirkan udara yang terkontaminasi dari pabrik Fukushima ke lautan.