Dubai, Gatra.com - Kantor berita ILNA, Iran, melaporkan bahwa kapal tanker Adrian Darya 1 yang telah dilepaskan setelah ditahan di Gibraltar, saat ini disewakan kepada Pengawal Revolusi elit negara tersebut.
Amerika Serikat (AS) diketahui telah mengeluarkan surat perintah untuk menyita kapal tanker itu dengan alasan bahwa kapal tersebut memiliki hubungan dengan Pengawal Revolusi C (IRGC), yang dibentuk sebagai organisasi teroris.
"Perlu dicatat bahwa kapal Grace 1, berganti nama menjadi Adrian Darya setelah penyitaan, adalah kapal tanker minyak buatan Korea yang dimiliki Rusia dan saat ini disewakan kepada Pengawal Revolusi," kata ILNA, seperti diwartakan Reuters, Rabu (21/8).
Komentar itu datang dalam wawancara ILNA dengan kepala angkatan laut Pengawal Revolusi, Alireza Tangsiri. "Kapal Adrian Darya tidak membutuhkan pengawalan," kata Tangsiri kepada ILNA.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo juga telah memeringatkan bahwa AS akan mengambil tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kapal tanker yang berlayar di Mediterania untuk mengirimkan minyak ke Suriah sebagai pelanggaran terhadap sanksi AS. Namun, Iran membantah kapal tanker itu pernah menuju ke Suriah.
Secara terpisah, Iran melaporkan bahwa sebuah kapal tanker minyak Iran telah mogok di Laut Merah. Diketahui, kru kapal dalam kondisi selamat dan perbaikan kapal sedang dilakukan.
Menurut laman Departemen Keuangan AS, berdasarkan laporan, mengidentifikasi kapal tanker yang dinonaktifkan itu sebagai HELM, sebuah kapal dengan nama yang sama ada di daftar individu, perusahaan, dan kapal yang dikenakan sanksi AS.