Surabaya,Gatra.com - Staf Khusus Presiden Joko Widodo sekaligus Ketua Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kogoya mengapresiasi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Sebab, selama ini Risma dinilai banyak membantu warga asli Papua yang tinggal di Surabaya, terutama kepada adik-adik asli Papua yang menempuh pendidikan di Surabaya.
"Kita di Istana (Presiden) ini kan sudah ada orang Papua, di sini Surabaya sudah dilakukan juga ternyata. Kepala Dinas, Kepala Distrik, Camat juga ada orang Papua juga dipasang. Ini kan terobosan baru mungkin semua provinsi bisa belajar ke Surabaya," kata Lenis.
Tidak hanya itu, Risma juga kerap mengundang mama-mama Papua datang ke Surabaya untuk belajar terkait wirausaha dan menampilkan tarian khas masyarakat Papua.
Oleh karenanya, Lenis merasa bangga lantaran selama Risma memimpin Kota Pahlawan, masyarakat asli Papua mendapat perhatian khusus.
"Berarti kita kasih jempol buat mama (Risma), bisa disebut mama Papua. Terimakasih mama (Risma)," tutur Lenis saat berkunjung ke rumah dinas Wali Kota Surabaya, Selasa (20/8).
Dalam kesempatan itu, Risma juga banyak bercerita tentang banyaknya warga asli Papua yang sukses di Surabaya dan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Risma menyampaikan, selama ini dirinya tidak pernah membeda-bedakan suku, agama dan ras karena Surabaya terkenal dengan kota yang toleran.
"Ada Kabag Humas itu asli dari Papua, dua Camat di Surabaya juga asli Papua, terus ada Kepala Bidang Satpol PP juga dari Papua. Masyarakat di Surabaya ini multi etnis, ada dari Ambon, Aceh, Pontianak, Padang, NTB, kita tidak pernah membeda-bedakan, semua ada di Surabaya," kata Risma.
Selain itu, lanjut Risma, Pemkot Surabaya selalu menerima dengan baik kunjungan mama-mama Papua yang berkunjung ke Surabaya untuk belajar seputar pemberdayaan ekonomi dan program-program wirausaha.
"Mereka mama-mama Papua itu datang dari berbagai wilayah untuk belajar di Surabaya, mulai dari tanam sayur, bikin baju, sampai bikin bakso ikan," imbuh Risma.