Bangkok, Gatra.com - Pihak berwenang Thailand mengeluarkan surat perintah penangkapan tiga orang tersangka baru terhadap serangan bom Bangkok saat menjadi tuan rumah pertemuan diplomatik bulan lalu. Hal itu menambah jumlah target operasi kepolisian menjadi tujuh orang tersangka.
Seperti dilansir Reuters, enam bom berukuran kecil dan enam alat pembakar meledak pada 2 Agustus lalu ketika para Menteri Luar Negeri dari negara-negara Asia Tenggara bertemu di Bangkok dalam sebuah acara yang juga dihadiri oleh para diplomat dari Cina, Amerika Serikat, dan negara maju lainnya.
Empat orang terluka dalam serangan tersebut. Polisi menduga ada muatan politis dibalik serangan itu dimana adanya pemberontakan yang berkepanjangan yang didominasi Muslim Melayu di selatan Thailand.
Juru bicara Kepolisian, Krisana Pattanacharoen mengatakan bahwa surat perintah berisikan tuduhan kejahatan terorganisir, pembakaran, yang menyebabkan ledakan dan kepemilikan ilegal bahan peledak pada ketiga tersangka.
"Semua tersangka berasal dari pedalaman selatan," ujarnya.
Pekan lalu, kepolisian sempat mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk empat tersangka lain yang masih buron. Selain itu pihak berwenang juga memberikan hadiah sebesar 100 ribu Baht atau US$3.245 untuk masyarakat yang dapat memberikan informasi yang mengarah ke penangkapan mereka.
Sebelumnya, pihak berwenang telah menahan dua pria pada 2 Agustus lalu yang dituduh menanam bom palsu di depan markas polisi Bangkok sebelum serangan itu. Menurut kepolisian, keduanya memiliki hubungan dengan pemberontakan dan menjadi subjek surat perintah penangkapan yang dikeluarkan dua minggu lalu.