Jakarta, Gatra.com - Direktur Program dan Riset The Habibie Centre, Hasan Ansori mengatakan, upaya pencegahan terorisme cenderung bersifat sementara dan berorientasi pada proyek.
"Pencegahan terorisme cenderung adhoc dan project oriented," ujar Hasan Ansori dalam diskusi dan peluncuran Buku "Memberantas Terorisme di Indonesia: Praktik, Kebijakan, dan Tantangan" di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, Selasa (20/8).
Hasan mencontohkan, bantuan kepada mantan napi terorisme tidak bersifat berkelanjutan. Akhirnya tidak berdampak siginifikan terhadap para nara pidana teroris.
"Ada yang dikasih bantuan sapi oleh Kemensos, tetapi tidak dididik berternak secara baik. Akhirnya dijual dan dipotong, tidak ada evaluasi dan monitoring," kata Hasan mencontohkan.
Penyebab kurangnya evaluasi dan monitoring, menurut Hasan, akibat program bersifat terpusat. Selain itu, dikelola oleh pemerintah pusat. Sedangkan objek penerima bantuan yakni para mantan napi terorisme (napiter) yang ada di daerah.
Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya dilibatkan dalam monitoring dan evaluasi. Tujuannya agar program bisa berkelanjutan.
Riset The Habibie Center Hasan menyimpulkan, 90% program pencegahan hanya didominasi oleh berbagai seminar dan cenderung bersifat formalitas. Selain itu, Staf Ahli Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suaib Tahir menyebut, sempat terjadi polemik perebutan dana deradikalisasi di daerah oleh Forum Komunikasi Pemberantasan Terorisme (FKPT).
"Mereka saling ribut [dan] bertengkar. Ribut antara pengurus dengan yang lain, semua mau jadi FKPT. Antara mereka ada persaingan, makanya BNPT mengambil alih kegiatan dan pengelolaan dana. Supaya tidak terjadi bentrok di kalangan mereka, karena mereka dari berbagai latar belakang," ucap Suaib.
Pengelolaan program deradikalisasi diserahkan oleh FKPT. Suaib menyebut, penggunaan dana tidak sesuai dengan program yang diharapkan. Akhirnya semua program dan pengelolaan dana dipegang oleh BNPT.
"Maka sejak 2 tahun terakhir tidak ada keributan masalah itu," tutur Suaib.