Athena, Gatra.com - Yunani mengatakan pada Selasa (20/8) bahwa pihaknya tidak memiliki permintaan dari sebuah kapal tanker minyak di tengah pertikaian antara Iran dan Amerika Serikat (AS) untuk berlabuh di salah satu pelabuhannya, pasca AS memperingatkan Yunani agar tidak membantu kapal yang bernama Adrian Darya 1 itu.
"Kapal itu berlayar dengan kecepatan rendah dan masih belum ada pengumuman resmi bahwa ia akan tiba di pelabuhan Kalamata, Yunani. Kementerian Perdagangan Maritim Yunani sedang memantau masalah ini bersama dengan Kementerian Luar Negeri Yunani, ” kata juru bicara Kementerian Perkapalan Yunani, dilansir Reuters, Selasa (20/8).
Salah satu sumber diplomat Yunani yang dikutip oleh kantor berita Athena, mengatakan Yunani sedang berkomunikasi dengan AS mengenai masalah itu, tetapi tidak mengatakan apa yang akan dilakukan oleh pihak Yunani sendiri.
"Posisi AS tentang masalah ini telah diketahui dan telah dikomunikasikan tidak hanya ke Yunani tetapi ke negara-negara dan pelabuhan lain di sekitar laut Mediterania," katanya.
Kapal Adrian Darya 1 meninggalkan Gibraltar pada 18 Agustus. Data pelacakan kapal menunjukkan bahwa kapal itu menuju pelabuhan Yunani Kalamata di pantai selatan Peloponnese dan dijadwalkan akan tiba pada 26 Agustus.
Tidak jelas ke mana kapal itu akan berlaju jika Yunani menolaknya untuk berlabuh. Siprus, negara laut Mediterania yang pernah mencegat kapal Iran, memiliki pengalaman pahit dalam menyita produk-produk Iran yang ditujukan untuk Suriah; amunisi yang disita meledak pada 2011.
Sementara itu, Washington menginginkan kapal tanker itu ditahan dengan alasan bahwa ia memiliki hubungan dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, yang telah ditetapkan oleh AS sebagai organisasi teroris. Negara-negara Uni Eropa melarang penjualan minyak ke Suriah dan AS memiliki sanksi atas penjualan minyak Iran.