Jakarta, Gatra.com - Direktur Manajemen Resiko PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bob Tyasika Ananta menegaskan bahwa pihaknya harus menutup sebagian kantor cabang (KC) yang berlokasi di area Manokwari, Papua Barat.
Penutupan ini diakibatkan oleh demo yang berakhir ricuh pada Senin (19/8). Ada beberapa cabang yang kita paksa tidak beroperasi. "Namun, tetap kita alihkan dan tentunya terus kita informasikan kepada nasabah," ujarnya setelah acara Perbankan Nasional di Tengah Disrupsi Era Industri 4.0, di Perbanas Institute, Jakarta, Selasa (20/8).
Menurut Bob, sampai saat ini, semua cabang sudah hampir beroperasi di area Manokwari. Hanya, kata Bob, ada dua KC yang masih di tutup karena masih adanya potensi gerakan massa, antara lain di Wamena dan Kaimana.
Selain area Manokwari, seluruh KC BNI yang terletak di area Sorong, Papua Barat juga terpaksa dihentikan menyusul akan adanya demo secara besar-besaran.
"Jadi, KC yang beroperasi itu hanya KC Sorong yang saat ini juga sudah di jaga oleh marinir," jelasnya.
Penutupan KC tersebut, kata Bob, juga sudah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai laporan aktivitas kepada pihak pengawas.
Di sisi lain, kata Bob, pihak BNI belum mengalami kerugian. Tetapi, setidaknya satu mesin ATM sudah di bakar massa. "Mesin-mesin itu sudah kami asuransikan dan lemari untuk cashnya juga masih aman," ungkapnya.