London, Gatra.com - Orang yang mengalami kesulitan tidur di malam hari mungkin menghadapi masalah kesehatan lain. Sebuah studi baru menunjukkan, insomnia dapat meningkatkan risiko gagal jantung, stroke, dan penyakit arteri koroner. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation ini memperlihatkan hubungan antara masalah kardiovaskular dan orang-orang yang secara genetik cenderung mengalami insomnia.
Dilansir dari Medical Daily, Selasa (20/8), studi tersebut menganalisis 250 varian genetik yang semuanya berperan dalam insomnia. Varian ini tidak tersedia pada semua orang dan muncul pada setiap orang secara berbeda.
Para peneliti juga menilai kondisi kardiovaskular dari hampir 400.000 orang yang berpartisipasi dalam studi Biobank UK. Salah seorang peneliti dari University of Cambridge, Hugh Markus dan timnya menemukan hubungan antara insomnia dan kesehatan jantung yang buruk.
"Orang yang menderita insomnia atau gangguan tidur sering kali berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner - penyebab utama serangan jantung," kata Direktur Medis Asosiasi Jantung di British Heart Foundation, Jeremy Pearson.
Para peneliti mengungkapkan, penyakit jantung koroner meningkat pada orang dengan susunan genetik yang menyebabkan insomnia. Namun, tim mencatat, bahwa mereka tidak menentukan bagaimana tidur yang buruk secara langsung berkontribusi pada kesehatan jantung. Mereka hanya melihat kecenderungan genetik untuk insomnia dan tidak pada berapa banyak tidur orang setiap malam selama penelitian.
"Sulit untuk mengetahui apakah ada hubungan langsung atau apakah ini karena perilaku lain yang umum di antara orang yang kesulitan tidur, seperti pola makan yang buruk atau hidup dengan tekanan darah tinggi," tambah Pearson.
Ia mengatakan, jika masih berupaya untuk mengonfirmasi hubungan antara insomnia, penyakit jantung dan stroke. Sehingga, para ilmuwan dapat menciptakan cara yang lebih tepat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.