Moskow, Gatra.com - Rusia telah menuduh Amerika Serikat memicu ketegangan militer dengan menguji coba rudal jelajah, demikian dilaporkan oleh kantor berita Rusia TASS, Selasa (20/8) waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters, Pentagon menyatakan pada Senin (19/8), pihaknya telah menguji coba rudal jelajah yang dikonfigurasi secara konvensional. Diketahui bahwa rudal itu dapat menjangkau sasaran lebih dari 500 Km. Hal itu merupakan operasi pertama sejak runtuhnya pakta nuklir era Perang Dingin.
Amerika Serikat secara resmi menarik diri dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) dengan Rusia pada 2 Agustus lalu. Hal itu menyusul tuduhan Moskow yang mengklaim AS telah melanggar pakta tersebut.
"Semua ini menimbulkan penyesalan, Amerika Serikat jelas telah mengambil jalan untuk meningkatkan ketegangan militer. Kami tidak akan menyerah pada provokasi," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.
Sebelumnya, INF melarang rudal berbasis darat dengan jangkauan antara 500-5500 Km. Peraturan itu dinilai dapat mengurangi kemampuan kedua negara untuk meluncurkan serangan nuklir dalam waktu singkat.
Ryabkov mengatakan bahwa meskipun telah diuji, Rusia tidak berencana untuk mengerahkan rudal baru kecuali AS melakukannya terlebih dahulu.