Magelang, Gatra.com-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bakal menjadikan destinasi wisata Candi Borobudur di Magelang sebagai obyek wisata Bali baru di Indonesia.
Hal ini, menurut Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen sesuai dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan membuat 10 destinasi wisata Bali baru, salah satunya adalah Candi Borobudur.
“Kenapa Candi Borobudur baru. Padahal usianya suda lama. Ini merupakan kebangkitan pariwisata di Jateng,” katanya pada “Media Gathering” di Omah Mbudur, Borobudur, Kabupaten Magelang, Senin (19/8), malam.
Kegiatan yang diikuti sekitar 50 jurnalis itu, dihadiri Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah (Jateng), Riena Retnaningrung, Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Borobudur, Agus Rochiyardi, Ketua PWI Jawa Tengah, Amir Machmud, Ketua IJTI Jateng Teguh Hadi Prayitno, Sekda Pemerintah Kebupaten Magelang, dan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jateng, Sinung N. Rachmadi.
Lebih lanjut Gus Yasin, panggilan Taj Yasin, menyatakan akan belajar kepada provinsi-provinsi lain yang telah berhasil mempromosikan wisata hingga internasional.
Dalam mengembangkan Borobudur baru, lanjut ia, akan berbeda dengan destinasi lain yang sudah ada seperti Bali, Lombok, dan Menado.
“Kami akan mengembangkan Candi Borobudur baru serta destinasi wisata lainnya di Jateng dengan konsep melibatkan warga asli, bukan warga asing seperti yang terjadi di Bali, Lombok, dan lainnya,” ujarnya.
Menurut Gus Yasin, destinasi wisata di Jateng yang mengembangkan bukan orang dari luar, tetapi oleh warga asli yang ada di sekitar obyek wisata.
Di lingkungan Borobudur sekarang sudah melibatkan warga sekitar, seperti Omah Mbudur milik Nuryanto merupakan warga asli Magelang, demikian juga da desa bahasa, rumah kamera, dan lainnya.
“Bila destinasi wisata dikelola warga setempat, bisa menjadi penangkap budaya asing sehingga tidak bakal merusak budaya asli bangsa,” kata Gus Yasin.
Untuk mengembangan Borobudur menjadi Bali baru, menurut Gus Yasin tidak bisa dilakukan pemerintah, tapi harus didukung semua pihak termasuk dari kalangan jurnalis ikut mempromosikan Borobudur.
“Bila nantinya wisatawan yang datang ke Borobudur tambah banyak, wartawan juga mendapatkan pahala,” ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jateng, Riena Retnaningrung, menyatakan melalui kegiatan media gathering mengajak jurnalis mengenal secara langsung desa wisata yang ada di sekitar Borbudur.
“Wartawan telah mengunjungi wisata edukasi di desa Ngargoretno di lereng Menoreh, dan kampung homesty Borobudur,” ucap dia.
Sedangkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Amir Machmud, menyatakan pers agar mampu menjadi inspirasi kepada masyarakat pemangku kebijakan.