Home Politik Pasca Kerusuhan Papua, Polri: 25 Fasilitas Publik Rusak

Pasca Kerusuhan Papua, Polri: 25 Fasilitas Publik Rusak

Jakarta, Gatra.com - Polri mencatat ada sebanyak 25 fasilitas publik rusak pasca aksi yang berujung ricuh di sejumlah titik di Papua, Senin (19/8). 

"Untuk sementara di Sorong ada hampir 15 fasilitas publik yang mengalami kerusakan, di Manokwari 10 fasilitas publik yang rusak dan lainnya masih didata," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (20/8).

Dedi menambahkan, aparat dari TNI-Polri dan Pemda setempat saat ini membersihkan sampah yang tersisa di lokasi aksi. Pembersihan itu dilakukan agar masyarakat bisa beraktivitas normal kembali.

"Tugas Polri, TNI dan Pemda melaksanakan pembersihan pohon-pohon tumbang, sisa-sisa pembakaran ban di Manokwari hari ini, sehingga diharapkan hari ini semua aktivitas masyarakat betul-betul berjalan dengan normal," ungkapnya.

Sebelumnya, warga Manokwari, Papua Barat, menggelar aksi dengan membakar ban bekas dan memblokir sejumlah jalan di Manokwari, Senin pagi (19/8).

Aksi ini disebut sebagai bentuk protes terhadap persekusi dan rasisme yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) dan oknum aparat terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah, yakni Malang, Surabaya, dan Semarang.

Peristiwa itu dimulai saat aparat mengangkut paksa 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (17/8) sore. Adapun penyebab pengangkutan itu, diduga untuk pemeriksaan dalam kasus perusakan dan pembuangan bendera Merah Putih ke dalam selokan. Pengangkutan itu dilakukan setelah polisi menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar asrama mahasiswa Papua di Surabaya.

Aksi di Manokwari itu dilaporkan meluas hingga Jayapura dan Sorong. Polri mengungkap beberapa fasilitas sempat rusak, di antaranya gedung DPRD Papua Barat, eks kantor gubernur Papua Barat, gedung perkantoran dan lainnya. Sejumlah jalan pun diblokir, sehingga aktivitas di sana sempat lumpuh total. 
 

78

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR