Washington DC, Gatra.com - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, mendesak Cina untuk menghormati integritas hukum Hong Kong dan memperingatkan mereka bahwa akan lebih sulit bagi Washington untuk membuat perjanjian perdagangan dengan Beijing jika ada kekerasan di wilayah tersebut.
"Agar Amerika Serikat membuat kesepakatan dengan Cina, Beijing perlu menghormati komitmennya, dimulai dengan komitmen yang dibuat Cina pada tahun 1984 untuk menghormati integritas hukum Hong Kong melalui Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris," kata Pence dalam pidato di Klub Ekonomi Detroit.
"Pemerintah kami akan terus mendesak Beijing untuk bertindak secara kemanusiaan dan mendesak Cina dan para demonstran di Hong Kong untuk menyelesaikan perbedaan pendapat mereka secara damai," ujar Pence menambahkan.
Baca juga: Kini, Ribuan Guru di Hong Kong Ikut Unjuk Rasa
Melansir Reuters, Selasa (20/8), Trump sempat mengatakan bahwa ia prihatin dengan situasi di Hong Kong dan tidak ingin melihat tindakan kekerasan ditempuh untuk memadamkan protes massa yang telah berlangsung berminggu-minggu. Kejadian tersebut menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Presiden Cina, Xi Jinping sejak ia berkuasa pada tahun 2012 lalu.
Trump mengulangi seruan imbauan kepada Cina untuk menyelesaikan situasi dengan cara kemanusiaan. Ia juga mengatakan cara kemanusiaan tersebut akan sangat baik untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Beijing.
Berdasarkan laporan pada Tabloid Global Times, elit di AS tidak dapat memengaruhi keputusan Cina dalam menangani situasi di Hong Kong. Cina berharap pasukan internal Hong Kong dapat memulihkan ketertiban dengan dukungan pemerintah pusat. Namun, intervensi kuat dari Cina ini dianggap akan menjadi satu-satunya pilihan jika Hong Kong tidak dapat melakukannya.
"Elit politik dan opini publik di AS harus memahami bahwa meskipun mereka memiliki kemampuan untuk menghasut pemrotes radikal Hong Kong dan mempersulit Hong Kong untuk memulihkan ketertiban, mereka sama sekali tidak dapat memengaruhi keputusan Beijing mengenai situasi Hong Kong," katanya dalam sebuah tajuk rencana.
Surat kabar tersebut juga menambahkan bahwa pembicaraan antara Beijing dan Washington untuk menyelesaikan sengketa perdagangan mereka, menjadi sulit bagi AS.
Hong Kong bersiap untuk lebih banyak menghadapi aksi protes minggu ini setelah ratusan ribu demonstran antipemerintah menerjang hujan lebat untuk menggalang aksi damai. Hal ini menandai perubahan pada pandangan kekerasan yang selama ini beredar.
Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris yang disebut Pence adalah kesepakatan tentang syarat penyerahan Inggris Hong Kong ke Cina pada tahun 1997. Hal ini memungkinkan kebebasan yang tidak dinikmati di daratan Tiongkok, termasuk hak untuk berpendapat.
Baca juga: Aksi Damai Hong Kong Tidak Menghentikan Protes
Cina mengatakan pada tahun 2017 lalu, bahwa deklarasi itu adalah dokumen sejarah tanpa arti praktis. Selain itu, seorang juru bicara kementerian luar negeri Cina mengatakan, Hong Kong adalah masalah internal untuk Cina dan tidak ada klausul di dalamnya yang memungkinkan pasukan luar memiliki hak untuk ikut campur.
Trump yang telah mencari kesepakatan dengan Cina untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan utama menjelang upaya pemilihan ulang tahun 2020, tampaknya memperkuat pendekatannya terhadap Hong Kong setelah menghadapi kritik dari Kongres.
Ketika kekhawatiran tumbuh minggu lalu tentang kemungkinan intervensi Cina, Trump mengaitkan situasi dengan kesepakatan perdagangan untuk pertama kalinya dan mendesak Xi untuk bertemu secara pribadi dengan para pemrotes untuk meredakan ketegangan.