Jakarta, Gatra.com - Negara-negara di Afrika disebutkan ingin melakukan kerja sama dengan Indonesia terkait pembangunan sarana kereta api. Hal itu disampaikan oleh Budi Noviantoro selaku Direktur Utama PT INKA.
"Mereka butuh sarana angkutan kereta api. Tetapi, kondisi negara mereka tidak memungkinkan untuk beli putus," kata Budi saat ditemui di Gedung BUMN, Jakarta (19/8).
Namun, Budi melanjutkan, meski demikian, negara-negara di Afrika menawarkan pemerintah untuk mengelola tambang yang mereka miliki sebagai suatu bentuk kerja sama dengan Indonesia, khususnya INKA yang memproduksi dan mengekspor kereta buat Indonesia sendiri.
Negara Kamerun, misalnya, menawarkan hutannya untuk dikelola oleh Indonesia. Negara lainnya, Mali, juga menawarkan tambang emasnya untuk dikelola oleh Indonesia. "Akhirnya, terbentuk namanya Indonesia Incorporated," ujar Budi.
Budi menjelaskan bahwa Indonesia Incorporated yang terdiri dari WIKA (konstruksi), LEN (elektronik), dan INKA (produksi kereta) merupakan bentuk kolaborasi untuk bekerja sama dengan negara-negara di Afrika terkait produksi kereta dan pertukaran komoditas.
"Tapi tidak menutup kemungkinan, PT Timah juga bisa masuk. Sesuai kebutuhan," ujar Budi.
Negara Madagaskar, contoh lain lagi, mempunyai tambang bauksit. "Mereka mau beli kereta, tapi track-nya jelek," ujar Budi. Dengan begitu, kata Budi, pemerintah bisa memberikan fasilitas untuk membangun jalan dan menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membangun sarana di sana. "Sebaliknya, kita masuk di salah satu tambang mereka," ujarnya.
Selain Kamerun, Mali, dan Madagaskar, juga ada negara Angola. Budi akan mengadakan pertemuan dengan delegasi negara-negara Afrika di Bali pada Senin sore (19/8) untuk membahas kerja sama tersebut. "Sore ini saya langsung terbang ke Bali," katanya.