Home Ekonomi PLN Boyong Dua Kelompok Tani Kopi ke BCF 2019

PLN Boyong Dua Kelompok Tani Kopi ke BCF 2019

Jakarta, Gatra.com - Mendukung industri kopi Tanah Air, PT PLN (Persero) Tbk memberikan pelatihan dan penanaman kopi lewat anak perusahaannya Unit Pembangkit Mrica PT Indonesia Power di Desa Pengundungan dan Desa Krinjing, Jawa Tengah.

Melalui program CSR, PLN memboyong dua kelompok tani dari Krinjing, Rising dan Bumi Asih, dalam perhelatan Bali Collection Festival 2019 (BCF 2019). Acara ini diikuti seluruh stakeholder perkopian di tanah air. 

Ketua Penyelenggara BCF 2019, Pambudi Prasetyo mengatakan energi terutama listrik tidak bisa dilepaskan dari industri kopi. Mulai dari  distribusi (pengangkutan), roasting (proses sangrai), dan penyeduhan (brewing).

"Dari semua proses penyeduhan kopi yang membutuhkan energi paling besar. Menggabungkan antara panas dari energi listrik itulah yang masuk dalam seni dan energi penyediaan kopi, termasuk berbagai mesin penyeduh," kata Pambudi dalam keterangan pers, Senin (19/8). 

Pambudi menambahkan sejalan dengan tema Electricity Lifestyle, acara ini memperkenalkan dan menggabungkan kemampuan seniman lokal setempat, dengan keindahan Bali beserta kuliner, dan tampilan produk kerajinan lokal kepada para wisatawan. 

"Industri kopi sedang seksi-seksinya luas sekali penggunaannya, sehingga orang dapat memanfaatkan ruangan tersisa di halaman rumahnya saja, yang berukuran 3 x 3 meter persegi. Mengingat semua mesin yang dipergunakan di warung kopi modern, kafe, saat ini menggunakan listrik,mendukung perkembangan ekonomi kreatif," kata dia. 

Pada Festival Kopi yang berlangsung 16-18 Agustus 2019 di Nusa Dua, Bali, ditampilkan sejumlah acara, seperti perbincangan dan pengetahuan tentang kopi, serta pameran kopi yang menampilkan potensi kopi dari seluruh Indonesia.

Di sini para pengunjung dan investor dapat saling mingle, ataupun juga berkomunikasi langsung dengan para petani atau pemilik kebun kopi, demo sangrai (roasting) kopi, dan menyaksikan langsung buyer’s cupping.

Acara yang diikuti 48 booth ini, menampilkan wakil dari pemerintahan, market place, lembaga pembiayaan dan perbankan, serta para pemain di bidang industri perkopian. Partisipan dalam pameran antara lain Kementerian Perindustrian, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Bandung,Terminal Coffee (binaan Pemda setempat), Kopi Nusantara, Coco Group, Tropical Group, Prada Group, The Paon Group, serta sejumlah pemilik brand kopi kekinian.