Siak, Gatra.com - Meski baru seminggu kenalan di facebook, lelaki 19 tahun ini sudah bisa mengajak DW tahun jalan-jalan dan malah kemudian mengajak perempuan 14 tahun itu berhubungan intim.
Diajak begituan, DW terang-terangan menolak. Penolakan itu membikin Yogi Pratama kalap dan menghabisi DW. Entah lantaran nafsu sudah di ubun-ubun, DW yang sudah terkapar bersimbah darah, langsung digauli Yogi.
Hasratnya terlampiaskan, perempuan itu pun dia tinggalkan begitu saja.
Adalah Tumiran tahun kaget bukan kepalang saat menengok ada perempuan bersimbah darah di teras gubuk kebun singkongnya pada Minggu (18/8) pagi. Kebetulan lelaki 69 tahun ini mau mengambil angkong --- gerobak dorong --- dari dalam gubuk itu.
Temuan itu segera dia laporkan ke perangkat desa setempat. Tak butuh waktu lama, seisi desa sudah heboh oleh penemuan mayat bersimbah darah itu. Polisi yang datang ke lokasi kejadian pun jadi kerumunan orang.
Polisi kemudian cerita kalau DW adalah warga Libo Jaya Kecamatan Kandis Kabupaten Siak. Sementara Yogi yang sudah ditangkap pada Minggu (18/8) adalah warga Pondok II Palapa, Kandis.
Dari mulut Yogi yang sudah diamankan di Mapolres Siak itu lah kemudian ketahuan kronologis pembunuhan itu. Bahwa pada Sabtu (17/8) siang, perempuan berwajah opal itu dia jemput dan diajak keliling Kandis naik sepeda motor.
Entah dari mana idenya muncul, Yogi justru sudah membelokkan sepeda motornya ke gubuk Tumiran tadi, persis di Simpang Belutu masih di kecamatan yang sama.
Di gubuk itu, Yogi yang mulai birahi mengajak DW berhubungan intim. Tapi DW menolak. Gayung tak bersambut tadi pun membikin Yogi marah. Dalam kemarahaannya, mata lelaki ini liar menengok sekeliling dan matanya pun tertuju pada cangkul yang ada di situ. Spontan saja cangkul itu dia ambil.
Menengok gelagat yang sudah tak lagi aman, DW berusaha kabur dan Yogi mengejar. "Craaakkk...craaakkkk," Cangkul itu menghajar kepala dan punggung hingga membikin perempuan manis ini rubuh.
"Setelah terkapar, Yogi langsung memperkosa perempuan itu," cerita Paur Humas Polres Siak Bripka Dedek Prayoga kepada Gatra.com, Senin (19/8).
Hasratnya tuntas, Yogi menjarah handphone milik DW dan langsung kabur. HP itu kemudian dijual di kawasan jalan Sudirman, kelurahan Telaga Sam Sam Kandis.
"Yogi masih sempat juga kabur ke SP 4 Flamboyan, Tapung Hulu Kabupaten Kampar. Di sana dia menonton hiburan rakyat peringatan HUT RI ke-74 dan malamnya pulang ke tempat tinggalnya di Pondok II Palapa Kandis, Siak. Di sanalah dia dirungkus petugas," kata Dedek.
Dedek menyebut, untuk sementara motif pembunuhan itu masih oleh rasa sakit hati Yogi kepada DW lantaran tidak mau diajak berhubungan intim. "Kita masih terus melakukan pemeriksaan," ujarnya.
Reporter: Agus Suhaili