Jakarta, Gatra.com - Pada perdagangan hari Jumat lalu (16/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 29 poin (0,46%) ke level 6.286,66. Sektor industri barang konsumsi dan properti bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, memprediksikan bahwa IHSG akan cenderung menguat.
Baca juga: Xi Jinping Telepon Trump, IHSG Diprediksi Menguat
"Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak mix cenderung menguat terbatas. IHSG sendiri ditradingkan pada level 6.215-6.327," katanya kepada Gatra.com, Senin (19/8).
Salah satu alasan menguatnya pasar hari ini adalah terjalinnya komunikasi yang baik lewat telepon antarkedua negara yang sedang perang dagang yaitu Amerika Serikat (AS) dan Cina. Bahkan, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengakatan bahwa panggilan telepon dengan negosiator Amerika dan Cina telah positif dan berpotensi membuka pintu untuk kemajuan yang lebih baik untuk menuju kesepakatan.
Pertemuan teleconference telah dijadwalkan mulai dari pekan ini hingga 10 hari ke depan. Apabila pertemuan dengan wakil delegasi masing-masing negara berjalan dengan baik, maka para pimpinan akan melanjutkan negosiasi dan pembicaraan di AS.
"Perkembangan positif antara Amerika dan China terkait dengan pembicaraan dagang, membuat pasar akan bergerak di arena hijau hari ini," ujar Nico.
Baca juga: Baru Dibuka Menguat, IHSG Malah Turun Lagi
Selain itu, pidato dari Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), Jerome Powell, pada Jumat mendatang (23/8) akan menjadi kunci keputusan di dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada September nanti.
"Sebagian besar para pelaku pasar dan investor memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga sebesar 25 bps sebagai bagian dari pemotongan lanjutan pada bulan Juli lalu," katanya.