Mekkah, Gatra.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jemaah haji mengembalikan kantong kerikil kepada pihak maktab karena terdapat kesalahan penerjemahan yang dikhawatirkan menghambat perjalanan mereka saat akan kembali ke Tanah Air.
“Jadi di kantong tersebut, tertulis penerjemahan, The Anthrax Gravel Bag yang artinya kantong kerikil antraks. Ini salah menerjemahkan,” kata Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH 2019, Subhan Cholid di Kota Mekkah, Minggu (18/8) dilansir Antara.
Kantong tersebut sebelumnya untuk membawa kerikil dari Muzdalifah. Imbauan itu menyusul adanya selebaran dari Muassasah Asia Tenggara tentang adanya kesalahan penerjemahan yang tertulis di kantong kerikil jamarat tersebut.
Baca juga: Insya Allah Mabrur, 360 Haji Tiba di Tanah Air Via Donohudan
Bila jemaah masih membawa kantong tersebut saat ingin berpindah negara, kata dia, hal tersebut dikhawatirkan akan menghambat perjalanan mereka.
“Maka, untuk kenyamanan saat berpindah negara, dimohon agar jemaah menyerahkan kantong itu kepada pihak maktab atau ketua kloter,” kata Subhan.
Ia mengimbau masing-masing anggota jemaah untuk menyerahkan kantong kerikil kepada ketua rombongan, yang kemudian akan menyerahkan kepada ketua kloter. Kantong kerikil yang terkumpul pada ketua kloter akan dikembalikan kepada pihak maktab.
Baca juga: Dua Jemaah Haji Kloter 1 Palembang Tertunda Pulang
“Tidak usah disimpan apa lagi dibawa pulang. Khawatir nanti malah menjadi hambatan saat pemeriksaan jemaah di bandara,” katanya.
Saat ini, jemaah yang termasuk gelombang pertama, berangsur-angsur mulai dipulangkan menuju Tanah Air.
“Sejak 17 Agustus kemarin, jemaah haji gelombang satu mulai dipulangkan ke Tanah Air, sementara jamaah haji yang masuk dalam gelombang dua, dalam beberapa hari akan mulai bergerak ke Madinah,” ujar Subhan.