Alor, Gatra.com - Aksi heroik seorang Pasuka Pengibar Bendera (Paskibra) di Kecamatan Lembur, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi perbincangan hangat. Ini karena aksi Herodes Maukesa, saat upacara Penurunan Sang Saka Merah Putih pada Sabtu, (17/8) pukul 15.45 WITA di Lapangan Upacara Desa Alemba Kecamatan Lembur, Kabupaten Alor, NTT.
Karena tali tiang bendera tersangkut, sementara lagu Indonesia Raya terus berkumandang membuat anggota Paskibraka, Herodes Maukesa (18 tahun) nekad memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali yang terkait agar bendera merah putih diturunkan. Sialnya, tiang bendera patah dan Herodes jatuh pingsan.
Saat Herodes jatuh, Camat Lembur, Is Samau selaku Inspektur Upacara dan para peserta upacara tetap sigap dalam posisi hormat terus meneruskan menyanyi lagu Indonesia raya. Terdengar dari mimbar upacara Camat Is Samau berteriak dengan nada keras , pasang kembali tiang bendera.
Bupati Alor Amon Djobo membenarkan insiden tersangkutnya tali bendera dan jatuhnya angota Paskibraka Herodes maukesa.
“Benar anggota Paskibraka Herodes Maukesa yang berinisiatif memanjat tiang bendera untuk mebetulkan tali yang tersangkut jatuh karena tiang bendera patah. Itu inisiatif dia, Herodes Maukesa. Tetapi semuanya sudah aman,” kata kepada Gatra.com, Ahad (18/8).
Dia menjelaskan dalam insiden itu sebenarnya bendera tidak terlepas dari tiang, meski sempat patah. Namun Saat itu juga para anggota Paskibraka bersama sejumlah petugas keamanan berhasil menanamkan kembali tiang bendera yang patah itu hingga upacara selesai.
“Jadi yang benar tiang patah dan bendera tidak jatuh dan juga tidak terlepas seperti isu yang berkembang. Dan anak yang panjat tiang sekarang juga masih dalam perawatan medis. Kondisinya juga sudah mulai membaik,” ujar Amon Djobo.
Herodes Maukesa kelahiran 12 Desember 2001 adalah pelajar Kelas 2 di SMA Negeri Alemba, Kecamatan Lembur Kabupaten Alor adalah pasangan dari Yafet Maukesa dan Mehelina Aburabung, saat ini menjalani rawat inap di Puskesmas Lembur.