Home Gaya Hidup Perempuan Pekanbaru Ini Gantung Diri di HUT RI

Perempuan Pekanbaru Ini Gantung Diri di HUT RI

Pekanbaru, Gatra.com – Saat orang masih dalam suasana meriah oleh peringatan HUT RI ke-74, Sania Putri malah memilih gantung diri di kamar kost nya di kawasan jalan Swakarya, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, (17/8) malam.

Tak pelak, ulah Guru Honor Sekolah Dasar (SD) di Pondok Pesantren Al-Azhar Swakarya itu sontak membikin warga heboh.

Uniknya, perempuan 23 tahun ini gantung diri justru hanya menyangkutkan lehernya pada sehelai selendang biru yang kemudian digantungkan di terali jendela.

Lantaran terali jendela itu rendah, perempuan yang memakai baju tidur itu kelihatan dalam posisi tidak tergantung, tapi setengah berjongkok.

Kapolsek Tampan, AKP Juper Lumban Toruan mengatakan, "Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar setelah mendobrak paksa pintu kamar kos yang dihuni korban. Kecurigaan bermula ketika korban tak kunjung membuka pintu kamarnya, padahal catering korban sudah datang sejak pukul 18.00 WIB," kata Juper kepada Gatra.com Minggu (18/7).

Lantaran pintu tidak dibuka, catering itu akhirnya dititip ke kamar sebelah yang dihuni Yelmita. Yelmita yang penasaran pun ikut mengedor pintu kamar Sania. Tapi sama saja, tak ada respon dari dalam.

Yelmita yang mulai curiga lalu meminta nomor telepon korban ke teman sekamar korban. Tapi saat ditelepon tak juga diangkat.

Yelmita lalu meminta bantuan ketua RT setempat dan warga sekitar untuk mendobrak pintu kamar. Semua yang ada di depan pintu kamar itu sontak kaget saat menengok leher korban sudah tergantung di teralis jendela dengan sehelai selendang biru.

Oleh Ketua RT, kejadian itu dilaporkan ke Polsek Tampan yang langsung turun ke lokasi. "Korban dibawa menggunakan ambulance ke RS Bhayangkara Polda Riau," katanya.

Polisi belum tahu pasti apa penyebab Sania gantung diri. "Untuk sementara penyebab tewasnya korban diduga karena bunuh diri. Tapi kami belum dapat menyimpulkan secara pasti karena menunggu hasil visum," katanya.


Reporter: Virda Elisya

1869