Mempawah, Gatra.com – Sekitar 12 siswa SDN 19 Mempawah Timur harus dipindahkan ke Balai Desa, PAUD ataupun bangunan yang memungkinkan, pasca sekolah mereka terbakar akibat lahan gambut.

“Kami akan berupaya maksimal untuk mencari solusi bagi siswa-siswi untuk bisa sekolah,” ujar Bupati Mempawah Hj Erlina, di Mempawah, Kalimantan Barat, pada Minggu (18/8).

Sebelumnya, Sekolah Dasar Negeri 19 Mempawah Timur terbakar akibat rembetan kebakaran lahan gambut di Dusun Telayar, Desa Sejegi, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, pada Sabtu siang 17 Agustus, kemarin.

Sekolah tersebut memang beresiko besar terbakar karena lahan gambut kering di lokasi sekolah berdiri terbakar, berlangsung sejak akhir bulan lalu. Meski petugas gabungan sudah berupaya mencegah api menjalar ke sekolah yang juga berdekatan dengan dua rumah warga tersebut, namun petugas tak mampu menghalau rembetan api dari bawah tanah.

Kapolsek Mempawah Timur, Iptu Suwanto membenarkan api membakar lahan gambut dan merembet dari bawah sehingga menghanguskan bangunan sekolah.

“Diperkirakan api berasal dari lahan milik warga berinisial S yang sedang terbakar di belakang sekolah,” jelasnya.

Suwanto menyebutkan saat ini bangunan sekolah tersebut hangus terbakar, rata dengan tanah. Beruntungnya saat kejadian sekolah sedang diliburkan sehingga tidak ada korban jiwa.

“Warga sudah berupaya memadamkan dengan mesin pompa air, tapi api terus membesar dan menghanguskan gedung,” kata warga.

Kepala Sekolah SDN 12 Telayar, Dedi Setiawan menyesalkan kebakaran ini karena dokumen di sekolah tidak ada yang bisa diselamatkan.

"Tidak satupun dokumen yang bisa diselamatkan, semuanya hangus, termasuk buku-buku yang ada di sekolah," katanya.