Palembang, Gatra.com – Kloter pertama dembarkasi Palembang tiba tengah malam, Sabtu (27/8) di Bandara SMB II Palembang. Pada kloter I ini, sebanyak dua orang jemaah haji harus tertunda kepulangannya karena sakit dan satu orang jemaah meninggal dunia.
Ketua PPIH Debarkasi Palembang HM. Alfajri Zabidi mengatakan pesawat Saudi Airlines yang membawa jemaah haji asal Palembang tiba pukul 23.30 wib dengan lama penerbangan sekitar 6-7 jam. Dari datanya, jemaah haji kloter 1 membawa 448 jemaah, namun mengalami pengurangan saat kepulangan. Dua orang jemaah yang masih dalam perawatan (pengobatan) di rumah sakit dan satu orang jemaah haji, Matahir Asir, 58, asal OKU Timur meninggal di tanah Suci.
“Satu jemaah meninggal, dan dua jemaah yang masih harus dirawat dan belum bisa pulang, yakni Sariyah Mukadi, dan M Nasrudin dari OKU Timur, sehingga jumlah jemaah haji yang tiba berjumlah 447,” ujarnya kepada media.
Jumlah jemaah 447 ditambahkan dua jemaah haji yang ikut pulang terlebih dahulu ke tanah air, yakni Hanapi Harom dari kloter 18 dan Sarmiati Katiran dari kloter 4. Adapun, sampai dengan kepulangan kloter I, jemaah haji asal embarkasi Palembang sebanyak 8 orang yang meninggal dunia. Mereka ialah, Hasan Husin (kloter 17), Maisaro Akib (kloter 17), Badri Anang (kloter 15), Bandi Rustandi (kloter 11), Kaminem Matahir Asir (kloter 1), Muhammad Jumli (kloter 8), Syaifullah Muhammad Thohir (kloter 12), dan Lasmijo Karyo (kloter 17).
“Musim haji tahun ini, dembarkasi Palembang memberangkatkan 8.509 jamaah, dengan rincian Sumsel 7.166 jamaah, Babel 1.248, dan 95 petugas kloter. Delapan jemaah sudah berpulang ke rahmatullah. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi,” ucap Fajri.
Humas PPIH Debarkasi Palembang Saefudin menambahkan proses pemulangan jamaah, terlebih dahulu akan menjalani proses pemeriksaan kesehatan melalui Therma Scanner. Setelah itu, selama dua jam baru baru menempati asrama haji. Di asrama haji, para jemaah terlebih dahulu mengikuti proses penerimaan seperti laporan petugas kloter kepada Ketua PPIH Debarkasi Palembang, pembagian paspor jamaah, dan pembagian 5 liter air zam-zam pada jemaah.
“Untuk jamaah haji yang berasal dari selain Kota Palembang, pengambilan air zam-zam dan tas bagasi dikoordinir panitia daerah masing-masing kabupaten/kota. Nama jamaah, rombongan, dan regu akan dicek dengan teliti agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengambilan tas bagasi,” terang Saefudin.