Asahan, Gatra.Com – Teriakan warga terdengar lantang meminta seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) dan jajaran pimpinan daerah di Kabupaten Asahan agar keluar dari gedung dewan.
Sesaat sebelum dibacakannya pidato kenegaraan jelang pelaksanaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI). Ratusan warga datang ke gedung wakil rakyat, tepatnya Jumat (16/8). Mereka sengaja datang pada hari itu untuk meminta kesetaraan hak dan keadilan sosial bagi mereka. Pasalnya hingga usia negeri ini 74 tahun, mereka belum merasakan aliran listrik.
Baca Juga: Dampak Pemadaman Listrik terhadap Ekonomi Indonesia
Warga yang menggelar aksi merupakan penduduk kampung Bukit Kijang, Desa Gunung Melayu kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Mereka menyatakan diri sebagai Komite Pemuda Asahan.
Mereka berteriak dari luar gedung dewan, meminta bertemu Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Asahan, Surya. "Kami minta Surya keluar menemui kami," teriak warga, di gedung DPRD Asahan.
Baca Juga: PLN Didorong Sosialisasi Kompensasi Pemadaman Listrik Massal
Dengan menggunakan seragam dari berbagai organisasi kepemudaan, mereka terus berteriak menuntut Surya menemui mereka. "Sudah 74 tahun Indonesia merdeka, tapi kami tidak menikmati listrik,"jerit mereka.
Dalam orasinya mereka meminta Surya untuk tidak hanya sibuk mengurusi persiapan Pilkada 2020. Sementara selama puluhan tahun masih banyak warga yang tidak mendapat penerangan listrik.
Baca Juga: Kecewa Listrik Padam, Ini Ultimatum Jokowi Untuk PLN
Selain itu mereka meminta Pemkab Asahan untuk mencabut izin perusahaan perkebunan PT. Lonsum karena tidak memprioritaskan pengucuran dana CSR untuk pembangunan infrastruktur listrik.
Meski cukup lama berorasi di halaman depan gedung DPRD, hingga sidang paripurna istimewa mendengarkan pidato kenegaraan selesai, Plt Bupati Asahan, Surya tidak menemui warga. Tidak satupun pejabat pemerintah daerah dan anggota DPRD Asahan menemui pengunjuk rasa untuk menerima aspirasi.
Baca Juga: Akibat Listrik Padam, Pengusaha Rugi Ratusan Miliar
Karena tidak ditanggapi, suasana unjuk rasa semakin memanas. Puluhan pemuda ini nyaris bentrok dengan personil Satpol PP yang berusaha menenangkan massa. Terlebih ketia massa berusaha ke gedung DPRD. Saling dorong dengan petugas tidak terelakkan.
Ketegangan tersebut berlangsung hingga beberapa menit. Namun dapat mencair setelah Kapolres Asahan, AKBP Faisal F. Napitupulu turun tangan. Perwira polisi ini keluar dari ruang sidang dan langsung menemui warga untuk menampung aspirasi. "Aspirasi ini telah kami tampung. Saya janji desa ini akan segera dialiri listrik,"ujarnya.
Baca Juga: Tindak Lanjut Pemadaman Listrik, Presiden Datangi Kantor PLN
Faisal F. Napitupulu berjanji penderitaan warga kampung Bukit Kijang yang sudah puluhan tahun tidak menikmati penerang listrik akan segera berakhir. Faisal menegaskan, tidak sampai tahun depan, kampung ini akan segera teraliri listrik. "Maaf, saya juga berasal dari keluarga miskin, saya paham dan dapat merasakan penderitaan warga disana,"ujarnya.
Faisal mengaku sangat memahami tuntutan warga Bukit Kijang. Karena persoalan listrik merupakan kebutuhan primer. Dia menyebutkan, persoalan bukit kijang yang sudah puluhan tahun tidak mendapat aliran listrik akan diambil alih oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). "Saya, Kajari, Ketua DPRD. Dandim. Ketua PN Kisaran, dan anggota Forkopimda lainnya akan segera rapat membicarak soal ini. Kami akan cari solusi mengatasi soal ini,"ungkapnya.
Reporter: Edy Gunawan Hasby