Surabaya,Gatra.com- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggeledah rumah kos di Sidorsermo IV gang I, Wonocolo, Surabaya, Sabtu (17/8) malam untuk menangkap IM(31). IM merupakan pelaku penyerangan anggota polisi Mapolsek Wonokromo, Aiptu Agus Sumarsono.
Berdasarkan pantauan Gatra.com di lokasi, Sabtu (17/8) malam, terlihat garis polisi terpasang di salah satu kamar kos. Ketua RT setempat, Ainun Arif (43) memastikan, selama ini, pelaku tidak pernah menunjukkan gelagat aneh.
"Oh enggak ada disini, enggak pernah. Kalau ada mencurigakan mesti Pak RT tahu duluan. Enggak ada tamu sama sekali kok," kata dia meyakinkan.
Namun, pelaku penyerangan yang berasal dari Sumenep, Madura tersebut berubah semenjak anak pertamanya mengenyam pendidikan di salah satu lembaga Islam yang terletak di kawasan Jagir, Wonokromo, Surabaya.
"Kira-kira satu tahunan itu ikut [belajar], karena semenjak anaknya sekolah, di sana terus [lembaga Islam]. Kira-kira satu tahunan baru istrinya bercadar. Terus dia baru [pakai celana] cingkrak gitu," kata Ainun.
Ia menjelaskan, IM bersama istri menutup diri dari pergaulan dengan masyarakat setempat. Ini terjadi setelah mengikuti jamaah sekolah tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI).
"Tertutup, biasanya dulu kan sering jalan kesini, gendong-gendong anaknya sama istrinya. Setelah istrinya bercadar, sama ikut itu [pengajian] ya jarang. Maksudnya [aktivitas kesehatian] setelah jualan, masuk [kos], jualan, masuk [kos]," ujar dia.
IM diketahui menjual jajanan makaroni dan sempol di sekolah anaknya dan dijual ke beberapa warung. Pengelola kos yang enggan disebut namanya berujar, perubahan sikap istri IM menjadi tertutup sejak hijrah sekitar tiga tahun atau empat tahun yang lalu.
"Kalau hijrah enggak lumayan lama ya. Kalau sudah pakai kerudung itu sekitar tiga tahun ya, tiga tahun-empat tahunan. Tapi kalau pakai cadar itu masih beberapa bulan yang lalu," ucapnya.
Selain itu, pengelola indikos juga menyebut, IM tidak pernah mengikuti pengajian di lingkungannya. "Kalau disini gak pernah ikut pengajian. Cuman mungkin di luar ya, dari segi tampilannya seperti [teroris] yang tertangkap itu," tuturnya.
Peristiwa ini menyebabkan anggota polisi Mapolsek Wonokromo, Aiptu Agus Sumarsono mengalami luka bacok di daerah bagian tubuh, kepala, dan tangan.