Home Internasional Alabama Jadi Markas Pengembangan Misi ke Bulan 2024

Alabama Jadi Markas Pengembangan Misi ke Bulan 2024

Alabama, Gatra.com - Fasilitas NASA di Alabama, Amerika Serikat (AS) akan berperan penting terkait rencana NASA untuk mengirim astronot ke bulan pada tahun 2024. Sebelumnya Alabama juga menjadi tempat pengembangan roket raksasa untuk program Apollo pada 1960-an.

Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall di Huntsville, Alabama, akan memimpin pengembangan kendaraan yang akan mendaratkan astronot untuk pertama kalinya sejak 1972. Keputusan itu disampaikan administrator NASA Jim Bridenstine. Namun kabar ini mengecewakan bagi Texas.

Kantor berita BBC melaporkan Sabtu, (17/8) Gedung Putih ingin mengirim seorang pria dan seorang wanita ke wilayah kutub selatan di bulan dalam lima tahun, lewat sebuah program yang disebut Artemis.

Huntsville di Alabama utara dikenal sebagai "Kota Roket", karena sejarah panjang kota itu dengan berbagai program luar angkasa. Di kota ini juga dilakukan peluncuran Saturn V, yang membawa manusia ke orbit selama program Apollo pada 1960-an dan 70-an. Program itu dirancang, dibangun, dan diuji.

Bridenstine membuat pengumuman di fasilitas Marshall, di depan versi uji dari tangki hidrogen setinggi 45 meter untuk sistem peluncuran roket luar angkasa. Roket ini akan meluncurkan para astronot dari bumi ke bulan pada 2024.

"Ini bukan keputusan yang dibuat ringan. Banyak kerja keras telah dilakukan di sini, di Huntsville lebih dari 10 tahun sekarang mengenai sistem pendaratan," ujar Bridenstine, Jumat (16/8).

Tapi tidak semua orang senang dengan keputusan tersebut. Sebelum pengumuman resmi, legislator Texas termasuk Senator Ted Cruz telah menulis surat terbuka kepada Bridenstine untuk menjadikan Johnson Space Center NASA, yang berbasis di Houston, Texas, sebagai tempat pengembangan pendaratan misi ini.

"Sementara Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall mengkhususkan diri dalam daya roket dan penggerak pesawat ruang angkasa. Sementara di sini (Texas) ada Johnson Space Center, yang telah, dan terus menjadi 'ground zero' untuk eksplorasi ruang angkasa manusia," ujarnya.

"Kami sangat prihatin NASA tidak hanya mengabaikan sejarah ini, namun juga membagi pekerjaan pendaratan di antara dua lokasi geografis yang berbeda, bagi kami ini adalah hal yang tidak perlu, dan keberangkatan kontraproduktif dari keberhasilan yang tidak perlu dipertanyakan dari program pendaratan bulan sebelumnya," sambungnya.

Johnson Space Center bertanggung jawab atas pengembangan pendaratan di bulan selama program Apollo.

Sementara dalam menanggapi keberatan itu, Bridenstine menunjukkan, dari 363 pekerjaan yang terkait dengan pendarat, 140 akan berbasis di Huntsville, sementara 87 akan berada di Johnson Space Center.

"Johnson Space Center, menjadi tempat pengembangan manusia-mesin, semua kemampuan hebat yang mereka miliki sepanjang waktu, dengan korps astronot bermarkas di sana, akan ada banyak peluang bagi mereka," kata Bridenstine.

Dia juga mengatakan, NASA Johnson akan memimpin pekerjaan di Gateway, stasiun ruang angkasa kecil di orbit bulan, yang menjadi tempat astronot berlabuh sebelum turun ke permukaan bulan.

Bulan lalu, NASA meminta industri untuk mengirimkan ide versi awal pendaratan yang dapat membawa dua astronot ke bulan tahun 2024. Akhirnya, diputuskan pendaratan dibagi menjadi tiga tahap, yang dapat membawa empat orang turun dari Gateway ke permukaan bulan.

570

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR