Home Politik Sejumlah 43 Mahasiswa Diperiksa di Polrestabes Surabaya

Sejumlah 43 Mahasiswa Diperiksa di Polrestabes Surabaya

Surabaya, Gatra.com - Sejumlah 43 mahasiswa Papua yang berada di dalam Asrama Papua di Jalan Kalasan, Surabaya diperiksa di Polrestabes Kota Surabaya untuk dimintai keterangan ihwal bendera yang terbuang ke selokan.

Wakapolrestabes Kota Surabaya, AKBP Leonardus Simarmata mengatakan 43 mahasiswa tersebut selama pemeriksaan bakal tetap dipenuhi hak-haknya.

"Seluruhnya ada 43. 40 yang laki laki, tiga perempuan dan kita perlakukan dengan sangat baik, kita berikan juga waktu mau kebelakang, mau minum dan lain-lain tetap kita berikan. Hak haknya tetap kita berikan semuanya," kata dia di lokasi, pada Sabtu (17/8).

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya memeriksa mahasiswa Papua itu merupakan upaya untuk menegakkan hukum, bukan perihal lain.

Baca jugaMahasiswa Papua Diancam Dibunuh Ormas Bila Keluar Asrama

"Kami dari Polrestabes Surabaya melakukan upaya penegakan hukum mencari pelaku lewat keterangan saksi maupun juga bukti bukti yang ada. Jadi sekali lagi kami tekankan ini murni penegakan hukum tidak ada hal-hal yang lainnya," uca dia.

Selain itu, isu ataupun fakta tentang adanya pengusiran terhadap mahasiswa Papua itu tidak benar adanya. Sebab, beredar isu di luar bahwa mahasiswa tersebut diusir.

"Satu hal yang paling penting, yang kami perlu garis bawahi bahwa tidak ada isu ataupun fakta pengusiran mahasiswa atau warga papua di Jalan Kalasan ataupun di Surabaya," ujarnya.

Baca jugaAsrama Papua di Surabaya Didatangi Massa

Perihal gerakan separatis yang diduga dilakukan mahasiswa Papua itu, Leonardus tidak ingin buru-buru menyimpulkan lantaran sekarang masih dalam proses penyelidikan.

"Kita tidak bisa menyimpulkan secepat itu (bahwa mahasiswa Papua separatis). Kita masih melakukan penyelidikan yang lebih mendalam," pungkasnya.

Mahasiswa Papua tersebut menolak untuk diperiksa lantaran tidak mengetahui permasalahan yang dituduhkan kepada mereka. Sementara usaha mereka melakukan negosiasi dengan camat, massa, ormas dan tokoh masyarakat setempat malah menemukan jalan buntu.

Baca juga: Negosiasi Buntu, Polisi Tembak Gas Air Mata ke Asrama Papua

Namun mereka akhirnya ikut ke Polrestabes Surabaya setelah polisi memaksa masuk asrama mahasiswa Papua dengan cara mendobrak pintu pagar dan menembakkan gas air mata.

Selama penjagaan asrama Papua, gatra.com di lokasi menyaksikan massa meneriakkan kata-kata usir Papua. "Usir, usir, usir Papua sekarang juga," teriak massa saat polisi sedang berusaha masuk ke asrama mahasiswa Papua.

114