Home Ekonomi Tentang Sampan Layar Belakangpadang

Tentang Sampan Layar Belakangpadang

Batam, Gatra.com - Sampan layar, perahu tradisi warga pulau-pulau di Kepulauan Riau (Kepri) ini, jadi ajang lomba demi meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, Kepri, Sabtu (17/8). 

Lomba yang digelar di sekitar perairan Selat Philip itu berhadiah total Rp105 juta. 

Peserta yang mayoritas nelayan pun menghias sampan berkapasitas sembilan orang itu dengan layar warna warni. Peserta diharuskan menuyusuri rute perlombaan sepanjang 5 kilometer di perairan itu. 

Camat Belakangpadang Yudi Admajianto mengatakan, sampan layar, sudah menjadi moda transportasi utama masyarakat pesisir Kepri sejak dulu. Tapi seiring berkembangnya teknologi moda transportasi laut, sarana ini mulai ditinggal. Masyarakat perlahan beralih menggunakan mesin. 

Mensiasati agar sampan layar tidak punah, pemerintah setempat akhirnya membikin lomba sampan layar saban momen HUT Kemerdekaan RI. 

"Tahun ini perlombaan dibagi tiga katagori; Sampan Kolek Sembilan dengan peserta 19 group peserta, Kolek Tujuh 12 peserta dan Kolek Lima 21 group peserta. Pada setiap katagori, panitia menyediakan piala bergilir serta uang tunai," terang Yudi kepada Gatra.com di Belakangpadang. 

Saban tahun kata Yudi jumlah peserta meningkat. Dia berharap tahun depan kegiatan itu sudah masuk dalam kalender even Kota Batam. "Biar bisa menggaet wisatawan datang. Dengan begitu, roda perekonomian di pulau ini juga terdorong," katanya. 

Selain sampan layar, panitia juga menggelar lomba sampan dayung yang notabene adalah sarana melaut nelayan tradisional setempat. Pesertanya cukup banyak, mencapai 19 orang. 

"Sampan dayung ini juga perlu dilestarikan sebagai tradisi di Belakangpadang. Sebab seiring waktu sudah mulai ditinggalkan lantaran modernisasi," ujarnya.

1938