Bantul, Gatra.com - Komunitas tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, menggelar upacara memperingati hari kemerdekaan Indonesia untuk pertama kalinya pada HUT ke-74 RI, Sabtu (17/8).
Pasukan pengibar bendera harus belajar baris-berbaris dengan polisi demi bisa menggelar upacara ini. Upacara dilaksanakan di sepanjang jalan masuk area TPST dengan latar belakang hamparan sampah. Pesertanya pemulung, supir armada sampah, dan warga sekitar.
Ketua Komunitas Pemulung Makaryo Adi Ngayogyakarta (Mardiko) TPST Piyungan, Maryono, menuturkan upacara ini untuk memupuk rasa cinta tanah air. Selain itu, upacara ini juga jadi media meningkatkan kebersamaan usai polemik pemblokiran TPST.
Baca Juga: TPS Piyungan DIY Kembali Ditutup Warga
"Upacara ini murni usulan dari rekan-rekan pemulung pada tiga lalu. Terus terang kami kurang paham dengan paskibra dan akhirnya minta bantuan Polda DIY untuk memberi latihan," kata Maryono menyinggung soal kemampuan mengibarkan bendera.
Melalui upacara ini, komunitas pemulung ingin menunjukkan kepada khalayak bahwa pemulung juga memiliki rasa cinta Tanah Air dan nasionalisme. "Merdeka itu bisa mengubah perilaku yang dulunya memulung menjadi pengusaha, seperti menjual pecel lele," ucapnya.
Maryono menerangkan, semua pengibar bendera adalah pemulung. Sejak akhir Juli lalu, mereka berlatih baris-berbaris dengan bimbingan dari personel Polda DIY.
Upacara dipimpin komandan upacara M Yusuf dan diinspekturi oleh Kepala Subdit Bina Tertib Sosian Direktorat Bina Masyarakat Polda DIY, AKBP Sinungwati. Peserta upacara mengenakan kaos biru bertuliskan 'Pejuang Lingkungan' .
Baca Juga: Pemda DIY Sulit Penuhi Tuntutan Dana Kompensasi TPS Piyungan
Usai upacara, AKBP Sinungwati menjelaskan jajaran Polda DIY melatih baris berbaris para pemulung setelah menerima surat dari pemulung untuk minta dilatih baris.
"Kami dengan senang hati mmberi pelatihan baris berbaris, karena hari kemerdekaan adalah milik kita semua, dan rakyat harus bahagia tak terkecuali rekan-rekan pemulungit di sini," katanya.
Menurutnya, anggota Polda DIY tak menemui kesulitan saat melatih para pemulung. Sebab para pemulung menjadi pengibar bendera secara senang. Mereka juga mau memperbaiki kesalahan gerakan. Hasilnya, upacara peringatan Hari Kemerdekaan dengan latar belakang gunungan sampah itu berhasil dilaksanakan secara lancar.