Palembang, Gatra.com – Program restorasi yang dilakukan selama ini dinilai berhasil dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel). Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead menyatakan keberhasilan revegetasi hutan di Swaka Margasatwa Padang Sugihan mencapai 80%. Sebelumnya, SM Padang Sugihan seluas 88 hektare pernah terbakar pada 2015 dan mulai dipulihkan revegetasi sejak 2016 lalu.
"Keberhasilannya tinggi di luar target. Biasanya di daerah lain keberhasilannya hanya 35% saja tapi Sumsel mampu mencapai 80%," ungkapnya saat meninjau lokasi revegitasi di SM Padang Sugihan, Banyuasin, Sumsel, Jumat (16/8).
Upaya restorasi yang dilakukan melalui program 3R (rewetting, revegetasi dan revitalisasi). Mmengembalikan ekosistem hutan dilakukan dengan menanam sejumlah pohon khas vegetasi seperti meranti, jelutung, bintaro, tembesu, salam dan lainya, "Ke depan kita fokus revitalisasi ekonomi masyarakat sekitar, tujuannya mencegah terjadinya karhutla yang dipicu pembalakan liar dan lain sebagainya," ungkapnya.
Saat ini, kawasan ekosistem Suaka Margasatwa SM Padang Sugihan, Banyuasin tidak lagi mengalami kebakaran. "Upaya restorasi di Sumsel telah membuahkan hasil. Kawasan Suaka Margasatwa merupakan proritas restorasi gambut, yang sebagian besar lahan gambut," ucapnya.
Kepala Balai KSDA Sumsel, Genman Hasibuan mengatakan, restorasi yang telah dilakukan tersebut mengurangi kebakaran lahan yang signifikan. "Setelah dilakukan restorasi dari awal Januari hingga saat ini hanya ada 4 titik hotspot terpantau," paparnya.
Di kawasan Suaka Margasatwa SM Padang Sugihan ini terdapat 38 ekor gajah terlatih dan 50 ekor lebih gajah liar. Restorasi ini, selain mencegah karhutla juga bertujuan untuk melindungi gajah-gajah tersebut.
Reporter: Karerek