Surabaya,Gatra.com - Sejumlah warga dan kelompok organisasi masyarakat (ormas) mendatangi Asrama Papua di Jalan Kalasan, Pacar Keling, Surabaya.
Pantauan gatra.com di lokasi sejumlah massa tersebut meneriakkan yel-yel bernada SARA. "Usir usir, usir Papua sekarang juga," teriak mereka berkali-kali yang ditujukan kepada mahasiswa Papua yang berada di dalam asrama tersebut.
Di lokasi terlihat seragam seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Pemuda Pancasila (PP). Selain itu, banyak juga massa yang mengenakan pakaian bebas.
Seorang massa, Muhammad, mengaku kedatangannya bersama ratusan orang tersebut karena beredar gambar di media sosial yang menampilkan tiang bendera dipatahkan oleh oknum mahasiswa, diduga berasal dari Papua.
"Di satu grup (WhatsApp) bendera merah putih telah dipatah-patahkan dan dibuang di selokan, ini kelihatan kan tiang-tiangnya, saya lihat di grup Aliansi Pecinta NKRI," kata dia saat ditemui di lokasi.
Setelah gambar itu beredar, sekira pukul 14.00 WIB massa tersebut kemudian mendatangi asrama Papua. Sampai di lokasi, tiang bendera merah putih yang dimaksud terlihat terpasang kembali.
Namun, Muhammad tetap tidak menerima dengan adanya insiden bendera dipatahkan itu. Ia mengatakan, insiden demikian semestinya tidak boleh dibiarkan. "Pantaskah bendera kita di buang di selokan," tanya dia yang bernada meminta pembenaran atas sikap sejumlah massa itu.
Juru Bicara Mahasiswa Papua Dorlince Iyowau, menjelaskan kronologi kejadian itu. Bermula saat sejumlah aparat keamanan dan Satpol PP, diduga melakukan pengerusakan di asrama pukul 15.20 WIB.
"Pukul 15.20 tentara masuk depan asrama, kemudian susul lagi Pol PP, lalu rusaki semua pagar. Mereka maki kami dengan Kata-kata rasis," kata Dorlince melalui sambungan telepon.
Lebih jauh ia menuturkan, sejumlah ormas kemudian melempar batu ke arah asrama yang menyebabkan kaca pecah. Tak hanya itu, kata dia, sejumlah ormas reaksioner kemudian menyusul datang, mereka melempari batu dan mengakibatkan kaca asrama pecah.
"Mereka sedang dobrak-dobrak pintu depan dan belakang asrama Papua. Kami terkurung di Aula. Sampai saat ini ormas, Tentara, dan Pol PP belum masuk. Masih di luar pagar," jelasnya.
Sampai berita ini diturunkan, ratusan massa dan ormas masih memadati depan asrama Papua. Jalan Kalasan juga ditutup dan disterilkan dari arus kendaraan. Sementara polisi berjumlah ratusan tampak berjaga-jaga di lokasi dan berusaha menenangkan massa.