Semarang, Gatra.com -Pembangunan jalan tol Semarang-Demak sepanjang 27 km dengan nilai investasi sekitar Rp 15,3 triliun memasuki tahapan pembebasan lahan. Pembangunan kontruksi ditargetkan akan dimulai pada akhir tahun 2019 ini.
Wakil Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Jawa Tengah, Hadi Santoso, menyatakan pembebasan lahan dilakukan setelah pengukuran lahan jalan tol Semarang-Demak sudah selesai.
“Pembebasan lahan dilakukan tim gabungan dari pusat dan daerah,” katanya kepada Gatra.com, di Semarang, Jumat (16/8).
Menurut Hadi, pelaksanaan pembangunan jalan tol Semarang-Demak semuanya ditangani pemerintah pusat, termasuk anggaran dananya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, lanjut ia, tidak ikut terlibat dalam sharing pendanaan sehingga tidak ada alokasi dana dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Karena keberadaan jalan tol Semarang-Demak berada di Jateng, kami dari dewan ikut mengawasi dampaknya terhadap masyarakat,” ujar anggota Dewan dari Partai Keadilan Sejahteran (PKS) ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Ciptakarya Jateng, Hanung Triyono tidak bersedia memberikan komentar terkait pembanggunan jalan tol Semarang-Demak.
“Langsung tanya saja kepada BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat),” katanya saat dihubungi.
Seperti diketahui jalan tol Semarang-Demak merupakan satu dari 14 ruas tol proyek strategis nasional (PSN) Perpres Nomor 56 Tahun 2018.
Menurut Kepala BPJT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit, penandatanganan pengusahaan jalan tol (PPJT) tol Semarang-Demak ditargetkan bisa dilakukan pada September 2019.
Sedangkan untuk pembangunan konstruksi jalan tol tersebut ditargetkan dimulai akhir 2019. Pembangunan jalan tol Semarang-Demak ditargetkan akan berlangsung selama dua tahun.