Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta, mendorong agar transaksi e-commerce pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat dilakukan secara real time.
"Transaksi online sangat membantu, tapi harus real time. Ketika masuk ke pedagang harus diatur. Detik itu juga harus masuk ke rekening pedagang," katanya ketika ditemui di Hotel Mercure Sabang, Kamis (15/8).
Selama ini, kata Arif, para pelaku UMKM dan pedagang kecil basis pendapatan dan pengeluarannya harian. Pedagang bisa saja menolak transaksi digital karena membutuhkan uang tunai untuk belanja.
"(Konsumen) Bayar ke pedagang real time, seharusnya dia masuk saat itu juga. Cuma kadang-kadang enggak tejadi. Itu harus diatur dan diawasi agar tidak merugikan pedagang kecil yang harian," ucapnya.
Arif berharap, adanya regulasi dan pengawasan dari pemerintah agar transaksi e-commerce dapat dilakukan secara real time. Selain itu, Ia juga mendorong pelaku UMKM agar masuk ke dalam platform e-commerce sebagai cara meningkatkan pendapatannya pada era ekonomi digital.
Namun, ia mewaspadai masuknya wholesale (grosir) luar negeri dalam platform e-commerce dalam negeri. "Ada dua kerugian apabila wholesale dari luar masuk e-commerce dalam negeri. Satu, berkompetisi dengan UMKM lokal. Kedua, apabila masuk dari luar akan mematikan industri lokal," katanya.